Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SEJUMLAH polisi mengalami luka dan belasan mahasiswa ditangkap saat terjadi aksi menolak disahkannya UU TNI, yang berakhir ricuh di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Senin (24/3).
Aksi awalnya berlangsung aman. Mahasiswa melakukan orasi di depan Gedung Negara Grahadi. Mereka menyampaikan aspirasi menolak disahkannya UU TNI oleh DPR RI.
Petugas dari Polda Jawa Timur menjaga ketat di dalam Gedung Negara Grahadi. Dua mobil water canon disiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan mahasiswa anarkis.
Tidak diketahui secara pasti awal terjadi bentrokan antara petugas dengan mahasiswa. Tiba-tiba peserta aksi langsung merangsek ke pintu gerbang utara Gedung Negara Grahadi.
Situasi makin memanas ketika mahasiswa mulai melempar batu ke arah petugas. Mahasiswa juga mengambil kayu dan besi untuk dilemparkan ke arah petugas.
Petugas terpaksa menyemprotkan mahasiswa dari mobil water canon. Mahasiswa tidak membuka diri, malah menantang petugas, akhirnya terjadi lemparan bertubi tubi ke arah petugas.
“Saya minta kalian mundur, sebelum kami menangkap kalian semua. Kalian sudah melanggar ketentuan undang undang,” kata petugas melalui pengeras suara.
Mahasiswa yang tidak mau membubarkan diri, langsung ditangkap oleh petugas. Tercatat lebih dari 10 mahasiswa diamankan polisi. Semakin malam situasi makin tidak terkendali. Penangkapan yang dilakukan petugas kepolisian menambah kemarahan mahasiswa. Mereka kembali terlibat bentrokan dengan aparat kepolisian hingga melebar ke ruas ruas jalan lain di Surabaya.(E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved