Bus AKAP Eksekutif Terbakar di Tol Semarang-Batang

SEBUAH bus tanpa penumpang milik PO Haryanto yang akan menjemput penumpang dari Semarang tujuan Jakarta terbakar di ruas Jalan Tol Semarang-Batang tepatnya di atas jalan layang Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jumat (21/3).

Pemantauan Media Indonesia Jumat (21/2) jelang siang terbakarnya bus milik PO Haryanto tersebut menyebabkan ruas jalan Tol Semarang-Batang tiba-tiba tersendat. Kebakaran bus eksekutif tersebut menjadi tontonan warga di bawah jembatan layang tol.

Api dan kepulan asap hitam tebal membumbung tinggi dari badan bus yang terbakar semakin mengundang perhatian. Tim pemadam kebakaran terus berusaha keras untuk menjinakkan api yang berkobar sangat besar, hingga lebih satu jam berjibaku menjinakkan api baru dapat dipadamkan dan bus hanya menyisakan rangka yang gosong.

"Kaget tiba-tiba di atas jembatan tol itu mengepulkan asap tebal sekitar pukul 10.00 WIB, ketika didekati ternyata ada bus terbakar tepat di ruas tol dari arah Jakarta menuju Semarang," kata Suwandi, 45, salah seorang warga Ngaliyan Kota.

Hal tersebut juga diungkapkan Nova,30, warga lainnya mengaku melihat sejumlah petugas pemadam kebakaran terus menyemprot air untuk menjinakkan api yang cukup besar, bahkan ratusan warga yang sedang melintas berhenti untuk menyaksikan kebakaran tersebut saat melintas di bawah jembatan layang juga macet. "Sempat terdengar ledakan saat bus itu terbakar," imbuhnya.

Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran bus tersebut. Namun menurut Sekretaris Pemadam Kebakaran Kota Semarang Ade Bhakti dugaan sementara kebakaran itu bersumber dari terjadinya letusan ban sebelah kiri hingga mengeluarkan percikan api dan kemudian merembet membakar bagian lainnya.

Sopir bus eksekutif tersebut, ungkap Ade Bhakti, telah berusaha melakukan pemadaman menggunakan apar, tetapi tidak berhasil dan api semakin membesar. "Untuk memadamkan kebakaran tersebut  dikerahkan dua unit mobil pemadam berkapasitas 5.000 liter air," imbuhnya.

Bus dari arah Jakarta menuju ke Semarang itu, demikian Ade Bhakti, dalam kondisi tanpa penumpang, hanya berisi sopir dan kondektur karena mau mengambil penumpang, sehingga tidak ada korban jiwa meskipun kondisi bus hanya tersisa rangka. (E-2)