Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DINAS Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam mengambil inisiatif untuk mengoordinasikan pengendalian harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadan. Langkah ini ditempuh melalui pertemuan strategis dengan para distributor untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok di pasaran.
Sekretaris Disperindag Batam, Ghufron Roni mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah lonjakan harga. "Dalam waktu dekat, kami akan mengumpulkan distributor untuk membahas upaya pengendalian harga pangan. Berbagai langkah strategis telah kami persiapkan," katanya, Kamis (20/2).
Meski terdapat puluhan distributor di Batam, pertemuan akan dihadiri oleh perwakilan terpilih untuk membahas strategi pengendalian harga dan ketersediaan stok. Disperindag juga melakukan pemantauan rutin ke pasar untuk mengawasi perkembangan harga.
Berdasarkan data pemantauan terakhir, beberapa komoditas mengalami fluktuasi harga. Cabai merah keriting tercatat Rp68.000 per kilogram, cabai merah besar Rp65.000 per kilogram, dan cabai rawit merah Rp72.000 per kilogram. Sementara untuk protein, harga telur ayam ras berada di level Rp55.000 per papan dan daging ayam ras Rp32.000 per kilogram.
"Untuk daging sapi, harga beku dipasarkan Rp90.000 per kilogram, sedangkan daging sapi segar Rp150.000 per kilogram. Kami terus melakukan pemantauan lapangan untuk memastikan harga tetap terkendali," ujarnya.
Disperindag Batam menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pengawasan ketat terhadap dinamika harga dan ketersediaan stok bahan pokok, terutama menghadapi peningkatan permintaan selama bulan Ramadan.
Sementara itu, pedagang kecil di Pasar Angkasa, Titi Jumhana, 45, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kenaikan harga dari pemasok. "Kami pedagang kecil sangat berharap ada pengawasan ketat terhadap distributor besar. Kalau harga dari distributor sudah tinggi, kami terpaksa ikut menaikkan harga jual," ungkapnya.
Pedagang sayur lainnya, Mardiana, 32, menambahkan bahwa pihaknya harus pintar mengatur stok untuk menghindari kerugian. "Sekarang ini pembeli lebih selektif. Kalau harga terlalu tinggi, mereka akan mencari alternatif lain atau mengurangi jumlah pembelian. Kami berharap ada solusi yang menguntungkan semua pihak," katanya.
Para pedagang kecil berharap pertemuan Disperindag dengan distributor pekan ini, dapat menghasilkan kesepakatan yang mempertimbangkan kepentingan semua pihak, termasuk pedagang kecil dan konsumen. Mereka juga mengapresiasi upaya pemantauan rutin yang dilakukan Disperindag untuk menjaga stabilitas harga di pasaran. (H-1)
Harga beras yang terus naik dalam beberapa bulan terakhir telah menambah tekanan terhadap rumah tangga dengan penghasilan rendah.
Pada periode yang sama tahun lalu, harga cabai merah tercatat berada dalam kisaran Rp20.000 hingga Rp24.000 per kilogram,
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso memantau harga dan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Kebon Kembang, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, (26/3).
Harga cabai dan bawang merah mengalami lonjakan tertinggi dibanding sejumlah barang kebutuhan lainnya seperti beras, gula, mintak goreng, telur ayam ras dan daging ayam potong.
Masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan penimbunan ataupun melakukan penyelewangan yang berdampak mempengaruhi harga bahan pokok saat Ramadan.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan memastikan ketersediaan bahan pokok dan stabilitas harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved