Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Batam mengambil inisiatif untuk mengoordinasikan pengendalian harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadan. Langkah ini ditempuh melalui pertemuan strategis dengan para distributor untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok di pasaran.
Sekretaris Disperindag Batam, Ghufron Roni mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah lonjakan harga. "Dalam waktu dekat, kami akan mengumpulkan distributor untuk membahas upaya pengendalian harga pangan. Berbagai langkah strategis telah kami persiapkan," katanya, Kamis (20/2).
Meski terdapat puluhan distributor di Batam, pertemuan akan dihadiri oleh perwakilan terpilih untuk membahas strategi pengendalian harga dan ketersediaan stok. Disperindag juga melakukan pemantauan rutin ke pasar untuk mengawasi perkembangan harga.
Berdasarkan data pemantauan terakhir, beberapa komoditas mengalami fluktuasi harga. Cabai merah keriting tercatat Rp68.000 per kilogram, cabai merah besar Rp65.000 per kilogram, dan cabai rawit merah Rp72.000 per kilogram. Sementara untuk protein, harga telur ayam ras berada di level Rp55.000 per papan dan daging ayam ras Rp32.000 per kilogram.
"Untuk daging sapi, harga beku dipasarkan Rp90.000 per kilogram, sedangkan daging sapi segar Rp150.000 per kilogram. Kami terus melakukan pemantauan lapangan untuk memastikan harga tetap terkendali," ujarnya.
Disperindag Batam menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pengawasan ketat terhadap dinamika harga dan ketersediaan stok bahan pokok, terutama menghadapi peningkatan permintaan selama bulan Ramadan.
Sementara itu, pedagang kecil di Pasar Angkasa, Titi Jumhana, 45, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kenaikan harga dari pemasok. "Kami pedagang kecil sangat berharap ada pengawasan ketat terhadap distributor besar. Kalau harga dari distributor sudah tinggi, kami terpaksa ikut menaikkan harga jual," ungkapnya.
Pedagang sayur lainnya, Mardiana, 32, menambahkan bahwa pihaknya harus pintar mengatur stok untuk menghindari kerugian. "Sekarang ini pembeli lebih selektif. Kalau harga terlalu tinggi, mereka akan mencari alternatif lain atau mengurangi jumlah pembelian. Kami berharap ada solusi yang menguntungkan semua pihak," katanya.
Para pedagang kecil berharap pertemuan Disperindag dengan distributor pekan ini, dapat menghasilkan kesepakatan yang mempertimbangkan kepentingan semua pihak, termasuk pedagang kecil dan konsumen. Mereka juga mengapresiasi upaya pemantauan rutin yang dilakukan Disperindag untuk menjaga stabilitas harga di pasaran. (H-1)
Secara umum harga-harga masih stabil menjelang akhir tahun. Fluktuasi harga hanya terjadi pada ikan nila dan kacang kedelai impor.
Jasman memantau harga lima komoditas pokok utama, yaitu daging sapi, telur, cabai merah, bawang, dan beras.
Berdasarkan pantauan di Pasar Rakyat Sukatani, Tapos, Sabtu (19/11), harga beras kualitas medium naik dari Rp9.000 per kg menjadi Rp9.700 per kg.
PEMKAB Bogor akan terus melakukan kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM), sebagai upaya menstabilkan dan menekan angka kenaikan harga pangan.
Salman Al Farizi, Perwakilan Ketua UMKM bazar sembako murah mengaku programnya tepat sasaran lantaran berhasil menyentuh langsung warga kurang mampu.
Pemprov DKI Jakarta menggelar pasar sembako murah secara serentak di 44 titik di ibu kota, Rabu (7/2). Kegiatan itu digelar dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pokok di Jakarta.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan memastikan ketersediaan bahan pokok dan stabilitas harga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved