Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Seusai Dilanda Banjir, Warga Kabupaten Kendal Kini Terserang DBD

Akhmad Safuan
18/2/2025 16:16
Seusai Dilanda Banjir, Warga Kabupaten Kendal Kini Terserang DBD
Usai dilanda banjir yang merendam hingga beberapa pekan, kini warga Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, serang demam berdarah dengue (DBD).(MI/Akhmad Safuan)

DINAS Kesehatan Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, siaga menghadapi serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) pascabanjir melanda wilayah tersebut pekan lalu. Dinkes Kendal menatat sudah 18 warga yang terdampak banjir terserang virus akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan satu di antaranya meninggal dunia.

Pemantauan Media Indonesia, Selasa (18/2) warga Desa Kebonharjo, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, belum bisa bernafas lega. Sebab, setelah beberapa pekan terendam banjir akibat jebol dan meluapnya Sungai Bodri, kini mereka harus menghadapi musibah baru yakni serangan nyamuk Aedes aegypti. Belasan warga telah dirawat di rumah sakit karena positif DBD.

Meskipun kondisi banjir di desa tersebut kini telah mengering dan sampah berikut lumpur yang terbawa banjir telah dibersihkan, namun belasan warga terkena DBD dengan gejala yang sama, yakni panas, muntah, diare, dan sesak nafas hingga harus dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soewondo Kendal.

"Ada satu warga terdampak banjir di desa itu terkena DBD akhirnya meninggal dunia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Kendal Agustinus Bambang Setyawan.

Secara keseluruhan jumlah warga di desa terdampak banjir terkena serangan DBD, lanjut Agustinus, mencapai 18 orang. Jumlah kasus DBD ini juga diperkirakan akan bertambah, hal ini karena musim penghujan masih berlangsung hingga Maret mendatang.

Sebagai antisipasi semakin meningkatnya jumlah kasus DBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal mulai Senin (17/2) menggencarkan pengasapan (Fogging) di sejumlah lokasi diperkirakan menjadi tempat tumbuh kembangnya nyamuk Aedes aegypti tersebut.

Selain itu, gerakan pemberantasan jentik nyamuk juga kembali dilakukan dengan melibatkan anak sekolah, warga hingga organisasi di desa seperti posyandu, PKK hingga karang taruna. "Harapannya langkah ini dapat mencegah serangan DBD tersebut," tambahnya.

Serangan DBD di Kabupaten Kendal setiap tahun mengalami lonjakan hingga dikhawatirkan nakal terulang lagi di tahun ini, karena pada bulan Januari saja terdapat 26 kasus dan Februari ini serangan masih terjadi di kawasan terdampak banjir.

Pada tahun 2024 lalu terdapat 949 kasus DBD dan 32 di antaranya meninggal dunia. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2023 terdapat 375 orang terjangkit DBD dengan 29 orang meninggal dunia. Pada tahun 2022 ada 475 kasus DBD dengan 29 orang dilaporkan meninggal dunia. (AS/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya