Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Muncul Semburan Gas dan Lumpur Berbau Menyengat di Blora

Akhmad Safuan
13/2/2025 18:18
Muncul Semburan Gas dan Lumpur Berbau Menyengat di Blora
Fenomena semburan Gas dan lumpur dari dalam bumi di Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Kamis (13/2/2025).(MI/Akhmad Safuan)

FENOMENA semburan gas dan lumpur muncul di Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, membuat heboh warga. Selain terkejut, warga sekitar lokasi semburan pun khawatir akan potensi dampak buruk karena aroma gas tercium hingga radius beberapa meter.

Pemantau Media Indonesia, Kamis (13/2) ratusan warga Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, sejak pagi dikejutkan oleh munculnya semburan gas dan lumpur dari dalam bumi di desa mereka,

Meskipun mereka khawatir dan tidak berani mendekati, titik lokasi semburan gas berada di area ladang tersebut menjadi tontonan warga sekitar.

"Gas setinggi sekitar 2 meter dan lumpur dari dalam bumi mulai muncul sekitar pukul 08.30 WIB, sehingga warga khawatir dapat berdampak buruk," kata Sugimin, warga di sekitar lokasi kejadian.

Hal serupa juga diungkapkan Waluyo, 50, warga dari desa lain bahwa setelah mendengar adanya semburan gas dan lumpur ini tertarik untuk melihat, karena beberapa tahun di lokasi yang sama juga pernah terjadi fenomena serupa. Meskipun kemudian berhenti, semburan kali ini cukup lama dan menimbulkan aroma cukup menyengat.

Kepala Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Blora Sri Lestari Indajani, mengatakan keluarnya semburan gas dan lumpur di Dukuh Kedinding tersebut terjadi Kamis (13/2) pukul 08.30 WIB, sehingga setelah mendapat informasi itu ia langsung berangkat dan hingga beberapa jam ikut menyaksikan fenomena tersebut. "Hingga sekarang masih berlangsung," imbuhnya.

Peristiwa semburan gas dan lumpur, lanjut Sri Lestari, juga pernah terjadi di lokasi yang sama beberapa tahun lalu. Untuk menghindari jatuhnya korban warga diminta untuk tidak terlalu dekat dengan titik semburan, karena dikhawatirkan akan seperti fenomena di Oro-oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora ,yang menimbulkan letusan besar dan banjir lumpur di sekitar lokasi.

Selain itu juga, menurut Sri Lestari, warga dan penonton dilarang menyalakan api di dekat lokasi semburan, karena dikhawatirkan semburan gas yang keluar tersebut mudah terbakar. "Kita segera laporkan ke kecamatan dan kabupaten untuk ditindaklanjuti," imbuhnya.

Bahkan pada tahun 1990, ungkap Sri Lestari, yang keluar itu lantung (minyak), namun untuk saat ini keluar gas dan lumpur dengan aroma gas dan minyak cukup menyengat, sehingga banyak warga khawatir berdampak buruk jika semakin membesar. (AS/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya