Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Prosesi Penjamasan Patung Dewa Digelar Jelang Imlek

Lilik Darmawan
23/1/2025 23:07
Prosesi Penjamasan Patung Dewa Digelar Jelang Imlek
Penjamasan rupang menjelang imlek(MI/Lilik Darmawan)

WARGA keturunan Tionghoa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mulai melakukan berbagai persiapan menyambut Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang jatuh pada 29 Januari 2025. Persiapan tersebut meliputi kegiatan pembersihan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD), salah satunya di Kelenteng Boen Tek Bio yang berlokasi di Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, pada Kamis (23/1).

Kegiatan ini tak hanya melibatkan warga keturunan Tionghoa, tetapi juga masyarakat sekitar, siswa SMK Negeri 3 Banyumas, dan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Purwokerto.

"Hari ini kami melakukan pembersihan kelenteng yang sebelumnya diawali dengan sembahyang Sang An tadi malam. Sembahyang ini bertujuan untuk mengantar Dewa Dapur naik ke langit," kata Juru Bicara Kelenteng Boen Tek Bio Sobitananda.

Setelah sembahyang Sang An, lanjut Sobitananda, pihaknya mulai membersihkan rupang atau patung suci beserta sarana prasarana, bangunan, dan ruangan di kelenteng. Penjamasan rupang dan beberapa sarana lainnya menggunakan media berupa bunga, air dari lima mata air, sabun, air jeruk, dan bahan lainnya. Menurut Sobitananda, proses pembersihan ini memerlukan waktu sekitar tiga hingga empat hari. Setelah selesai, pelita akan dinyalakan, menandai kelenteng siap digunakan untuk sembahyang seperti biasa.

Kelenteng Boen Tek Bio memiliki 18 altar, termasuk Altar Mbah Kuntjung yang didedikasikan untuk menghormati leluhur kejawen masyarakat Banyumas. Altar ini didirikan pada tahun 1993, setelah mendapat amanah dari leluhur melalui komunikasi spiritual. Pada tahun 1997, altar tersebut ditambahkan simbol-simbol kejawen seperti tiga keris dan beberapa pusaka lainnya.

Sobitananda menegaskan, pusaka-pusaka di Altar Mbah Kuntjung memiliki nama masing-masing, sehingga keris-keris tersebut tidak dapat disamakan dengan nama Mbah Kuntjung. "Kegiatan pembersihan ini merupakan bagian dari budaya di Kelenteng Boen Tek Bio. Selama 15 tahun terakhir, kami selalu dibantu oleh siswa sekolah dan mahasiswa di Banyumas," ujarnya.

Terkait Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, Sobitananda menjelaskan tahun ini merupakan Tahun Ular Kayu, yang melambangkan harapan akan kehidupan yang lebih baik. "Kayu memiliki sifat tumbuh, sehingga kami berharap ekonomi dan kehidupan masyarakat juga akan berkembang lebih baik," tuturnya.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya