Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNIVERSITAS Diponegoro (UNDIP) kembali mencatatkan prestasi luar biasa di awal tahun 2025 dengan mengukuhkan 36 Guru Besar yang berasal dari berbagai fakultas dan bidang kepakaran.
Guru Besar yang dikukuhkan berasal dari berbagai fakultas dengan bidang keahlian yang beragam dimana paparan secara rinci tentang kepakaran masing-masing Gubes akan disampaikan dalam acara pengukuhan Guru Besar.
Dalam pengukuhan Guru Besar ini Fakultas Teknik mendominasi dengan menyumbangkan 15 Guru Besar, mencakup berbagai bidang seperti sistem dan teknologi energi terbarukan, pengelolaan rantai pasok melingkar, hingga perancangan kota berkelanjutan.
Fakultas ini menunjukkan komitmennya dalam menjawab kebutuhan infrastruktur modern dan solusi keberlanjutan energi.
Fakultas Teknik UNDIP selama ini menjadi Fakultas yang paling produktif menelurkan ilmuwan, terbukti di tahun 2024 sebanyak 6 dari 7 Ilmuwan UNDIP yang masuk 2 persen ilmuwan dunia versi Universitas Stanford dan Elsevier, berasal dari Fakultas Teknik.
Fakultas Sains dan Matematika menambah 7 Guru Besar baru yang berkontribusi dalam pengembangan keilmuan seperti matematika terapan, kimia fisik material dan hingga ilmu fisika. Kepakaran ini menjadi dasar penting bagi inovasi teknologi di berbagai sektor kehidupan masyarakat.
Fakultas Peternakan dan Pertanian yang menyumbangkan 5 Guru Besar dengan fokus pada ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan dengan kepakaran seperti pertanian organik, peternakan, limbah dan pangan.
Sementara Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dengan 3 Guru Besarnya memberikan kemanfaatan pada pengembangan ilmu di bidang mikrobiologi laut dan manajemen sumber daya laut. Kedua fakultas ini memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan keilmuan mengenai penyakit organisme, menajemen Sumber Budaya Laut dan Mikrobiologi Laut.
Fakultas Kesehatan Masyarakat memberikan kontribusi melalui keahlian dalam pengendalian malaria dan perilaku kesehatan masyarakat, sementara Fakultas Kedokteran yang menyumbang 1 Gubes menambahkan kepakaran dosen UNDIP di bidang Reproduksi Andrologi.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis menyumbangkan seorang Guru Besar di bidang Kebanksentralan dan Kebijakan Moneter memperkuat posisi UNDIP dalam penelitian dan pengajaran ekonomi.
Di bidang sosial dan budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menyumbangkan seorang Guru Besar di bidang kebijakan lingkungan.
Sementara Fakultas Ilmu Budaya menyumbang keahlian di bidang linguistik mikro. Pakar di bidang sosial dan budaya ini memperkaya pendekatan multidisiplin dalam menghadapi tantangan sosial.
Rektor UNDIP, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si, menyatakan kebanggaannya terhadap pencapaian para Guru Besar UNDIP atas kontribusinya yang luar biasa.
"Pengukuhan 36 Guru Besar ini merupakan bukti nyata dedikasi UNDIP dalam memajukan ilmu pengetahuan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Dengan keberagaman pengembangan keilmuan ini, UNDIP telah memperkokoh langkahnya untuk bersaing di level internasional dan memperkuat semangat tagline UNDIP bermartabat UNDIP bermanfaat," tambahnya.
Sementara itu Wakil Rektor IV bidang riset, inovasi, kerja sama, dan komunikasi publik Wijayanto, PhD menyatakan ini merupakan satu wujud nyata peran Undip dalam reproduksi ilmu pengetahuan. Para Guru Besar telah puluhan tahun mendedikasikan hidupnya untuk meneliti dan berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Tentunya Undip menjadi besar bukan karena bangunannya yang megah, atau jalan kampusnya yang luas dan mulus, namun karena pikiran para ilmuwannya yang tak putus dari generasi ke generasi mewarnai dan turut membangun peradaban.
“Hari ini kita menjadi saksi sejarah generasi ilmuwan undip lainnya yang dikukuhkan sebagai guru besar yang ilmu yang diakui di kancah nasional maupun global. Inilah manifestasi dari Undip bermartabat Undip Bermanfaat. Undip bermartabat, excellent, dalam reproduksi ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kemajuan kemanusiaan, masyarakat dan bangsa” tambahnya.
Dengan pengukuhan ini, UNDIP semakin siap untuk berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan memperkuat reputasinya sebagai institusi pendidikan yang relevan di tingkat global.
Kepakaran para Guru Besar yang tersebar di berbagai bidang ilmu menjadi fondasi kuat untuk memperluas kolaborasi riset lintas disiplin dan mempercepat inovasi yang berdampak. Capaian ini akan memposisikan UNDIP sebagai World Class University (WCU) dan mendorong daya saing bangsa di tingkat internasional.
Para Guru Besar akan dikukuhkan dalam dua tahap, dimulai pada 20-24 Januari 2025 dan berlanjut pada 18-20 Februari 2025. Gedung Prof Sudharto, Kampus UNDIP Tembalang, menjadi lokasi perayaan istimewa ini.
Keberhasilan ini merupakan langkah nyata UNDIP menuju status World Class University (WCU), dengan memanfaatkan keberagaman keilmuan sebagai pilar utama dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. (S-1)
ISU perundungan (bullying) kembali menyeruak di dunia medis.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mendorong aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus dugaan bunuh diri seorang peserta PPDS Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Undip tidak dapat menyampaikan detail masalah kesehatan yang dialami korban selama proses pendidikan.
Pihak polisi, Kemenkes, dan Kemendikbud-Ristek harus terbuka terhadap penyelidikan meninggalnya korban.
Komisi IX DPR RI mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah komprehensif dalam menghentikan praktik bullying di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Alifudin berkoordinasi dengan legislator di komisinya untuk membantu mengatasi kasus perundungan yang menewaskan mahasiswa PPDS Undip.
Perubahan iklim dapat menjadi ancaman besar bagi ketahanan pangan nasional.
Target guru besar untuk tahun ini adalah 9 orang. Namun hingga saat ini baru tercapai 3 orang.
Sejak 2017 sampai dengan 2024, Unisba telah melahirkan 13 guru besar dalam berbagai bidang.
Pengukuhan ini menambah capaian universitas untuk memenuhi target kuantitas guru besar, yakni mendekati 15% dari jumlah total dosen di UPI.
Pengukuhan ini menunjukkan dua sayap besar Islam di Indonesia telah melahirkan intelektual yang dapat melintas dua ormas yaitu Ma’mun, kader Muhammadiyah yang berlatar belakang keluarga NU.
industri manufaktur komposit polimer khususnya komposit GFRP di Indonesia kian penting seiring dengan perkembangan konstruksi di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved