Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kenal Lebih Dekat Danau Toba, Pemkab Karangasem Studi Tiru ke Toba 

Apul Iskandar Sianturi
17/1/2025 20:09
Kenal Lebih Dekat Danau Toba, Pemkab Karangasem Studi Tiru ke Toba 
(MI/APUL ISKANDAR)

KABUPATEN Toba salah satu kabupaten yang terletak di sekitar kawasan wisata skala prioritas Danau Toba selain mengandalkan wisata danaunya, juga menyajikan agrowisata dan wisata budaya. 

"Selain Danau Toba, kami juga ada agrowisata. Sementara di tengah masyarakat ada aktivitas budaya yang menjadi daya tarik wisata seperti tenun, tortor dan lain-lain," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Toba  Augus Sitorus saat menerima kunjungan Wakil Bupati Karangasem, bersama rombongan di Kantor Bupati Toba, Sumatra Utara, Jumat (17/1/2025). 

Kunjungan Pemkab Karangasem ini ke Toba dalam rangka Studi Tiru Pengelolaan Daya Tarik Wisata yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha bersama Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Putu Eddy Surya Artha dan Kadis Kominfo Artha Negara, dan sejumlah staf. 

Pada kesempatan itu, Augus memaparkan gambaran umum Kabupaten Toba termasuk luas wilayah, jumlah kecamatan dan jumlah penduduk.  "Toba sebenarnya masih merangkak, atau belajar menjadi tempat tujuan wisata meski Toba memiliki historis tentang pendidikan, kesehatan dan perekonomian," jelasnya. 

Saat ini Toba, sambung dia, masih berada dalam proses pembangunan melalui program prioritas pariwisata.  "Sebenarnya kalau dari sisi penilaian kita masih di angka 1 dibanding Bali yang sudah nilai 100. Jadi saat ini kita perlahan terus melakukan perbaikan," katanya. 

Sementara Wakil Bupati Wayan Artha menyampaikan bahwa kehadiran mereka di Kabupaten Toba bertujuan untuk mengenal lebih dekat dengan Toba. Terlebih Danau Toba sudah dikenal di tingkat nasional dan internasional. 

"Yang paling menarik bagi kami di Toba ini karena ada kata Bali(ge). Sekalian mau lihat danaunya juga," katanya disambut tawa peserta yang hadir. 

Dia menjelaskan bahwa sebenarnya pariwisata berisiko menggerus budaya.  "Pariwisata itu risikonya bisa menggerus budaya, kalau kita tidak kuat bisa tergerus. Pariwisata juga dekat dengan narkoba, jadi kalau kita tidak awas, bisa bahaya juga," kata Wayan Artha. (S-1)  



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya