Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Sungai Bibis di Pati Dipenuhi Busa Diduga Berasal dari Sabun Deterjen

Akhmad Safuan
15/1/2025 11:12
Sungai Bibis di Pati Dipenuhi Busa Diduga Berasal dari Sabun Deterjen
Sungai Bibis di Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, dipenuhi busa diduga berasal dari sabun deterjen.(MI/Akhmad Safuan)

LIMBAH busa memenuhi Sungai Bibis di Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati pun turun tangan dan melakukan pengusutan. Diduga ada yang sengaja membuang limbah deterjen di sungai itu hingga dikhawatirkan berdampak pencemaran.

Pemantauan Media Indonesia, Rabu (15/1) limbah busa diduga berasal dari sabun deterjen yang sebelumnya memenuhi Sungai Bibis di Desa Margorejo, Kabupaten Pati, sudah berkurang. Meskipun demikian, warga terutama petani di daerah itu masih khawatir terjadinya pencemaran pada tanaman di sawah, karena sebagian air di sungai itu untuk pengairan pertanian.

Sebelumnya, sejak Minggu (12/1) busa berwarna putih tebal memenuhi sepanjang 1 kilometer di Sungai Bibis sekitar pintu Bendungan Bibis menjadi tontonan warga. Busa yang diduga berasal dari buangan sabun deterjen itu seperti salju menggunung di sepanjang sungai dan beraroma harum menjadikan warga terutama anak-anak menggunakan sebagai sarana bermain.

"Warga di sini kaget adanya busa yang menggunung menutupi sungai, tetapi para petani khawatir akan mencemari sawah hingga mengakibatkan padi mati," ujar Supomo, 49, petani di Desa Margorejo, Pati.

Meskipun saat ini busa itu telah berkurang, ungkap Slamet, 58, petani, tetap khawatir limbah busa itu berdampak pada tanaman padi di sawah yang sudah mendekati masa panenesk. Mipun busa tersebut beraroma harum ketika dipegang.

"Kita juga tidak tahu dari mana asalnya, tiba-tiba datang dan semakin banyak hingga memenuhi alur sungai," imbuhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo, mengatakan setelah adanya laporan munculnya busa di Sungai Bibis  tersebut, langsung diturunkan petugas untuk melakukan pengecekan dan  penelitian sekaligus mencari sumber busa yang cukup lembut diduga berasal dari sabun deterjen karena beraroma wangi.

"Kami menduga busa tebal yang muncul di sungai sekitar Bendung Bibis, Desa Margorejo, Kecamatan Margorejo, merupakan bahan deterjen yang dibuang secara liar," kata Tulus.

Selain itu masalah busa di sungai, lanjut Tulus Budiharjo, juga telah dikomunikasikan dengan instansi terkait. Bahkan, kemudian muncul dugaan berasal dari TPA dan juga Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUTR) Pati. Namun setelah dilakukan pengecekan, tidak terdapat unsur di lokasi itu.

Apalagi, dari mekanisme atau sistem yang ada di IPLT, menurut Tulus, tidak mungkin menggunakan deterjen, karena akan membunuh bakteri, sehingga hampir dipastikan sumbernya tidak di sekitar TPA dan IPLT. Dus, dugaan kuat adalah ada orang yang sengaja membuang limbah deterjen ke sungai dan menimbulkan lautan busa.

Selain itu, untuk memastikan tidak terjadi pencemaran lingkungan, ungkap Tulus, petugas juga mengambil sampel air dan busa untuk dianalisis laboratorium sederhana di DLH Pati, hal ini agar dapat diketahui kondisi PH dan suhu.

"Tidak ditemukan ada fluktuasi ekstrem, sehingga secara umum tidak membahayakan dari sisi itu,” tambahnya.

Atas kejadian tersebut, demikian Tulus Budiharjo, diminta kepada instansi terkait terutama TPA dan IPLT untuk ikut mengawasi bersama, agar hal tersebut tidak terulang terutama pembuangan limbah yang cukup membahayakan pencemaran lingkungan. (AS/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya