Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Uskup Agung Ende Tegas Tolak Eksplorasi Geotermal di Pulau Flores

Arnoldus Dhae
10/1/2025 12:28
Uskup Agung Ende Tegas Tolak Eksplorasi Geotermal di Pulau Flores
Uskup Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden.(MI/Arnoldus Dhae)

USKUP Agung Ende Mgr Paulus Budi Kleden secara tegas menolak eksplorasi geotermal yang ada di wilayah Keuskupan Agung Ende (KAE). Penolakan tegas tersebut disampaikan Uskup Budi saat acara Natal Bersama Para Imam se-Keuskupan Agung Ende, Senin, (6/1) di Ndona.

Secara tegas ia menyampaikan penolakan di hadapan para imam yang datang dari tiga kabupaten di Pulau Flores tersebut. Penolakan tersebut merupakan sikap gereja katolik di KAE setelah mendengar kesaksian dari sejumlah pihak yang berasal dari sejumlah titik eksplorasi geotermal yakni di Sokoria, wilayah Kabupaten Ende, dan di Mataloko, Kabupaten Ngada, tentang eksplorasi geotermal yang tidak membawa asas manfaat bagi masyarakat, tetapi sebaliknya membawa petaka bagi masyarakat sekitar lokasi eksplorasi geotermal.

"Setelah mendengar sejumlah kesaksian dari sejumlah orang dari Sokoria dan Mataloko, dan pembicaraan dengan sejumlah imam, saya menentukan sikap menolak geotermal di sejumlah titik yang sudah diidentifikasi di tiga Kevikepan di Keuskupan Agung Ende," ujarnya. 

Uskup yang juga mantan dosen di IFT Katolik St Paulus Ledalero ini menyampaikan, sejumlah lokasi di Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada, dan Kabupaten Nagekeo, atau yang berlokasi di Kevikepan Bajawa, Kevikepan Mbay, Kevikepan Mbay, sudah ditandai memiliki pusat geotermal dan akan dieksplorasi. Maka Keuskupan Agung Ende perlu mendorong resistensi umat dan masyarakat dengan memberikan perhatian, informasi, dan edukasi kepada masyarakat, baik secara ilmiah maupun fakta lapangan dalam bentuk kesaksian dari masyarakat yang mengalami secara langsung. Terutama masyarakat yang ada di Sokoria dan Mataloko.

"Saya meminta agar para imam di tingkat kevikepan agar berbicara tentang tema ini dan perlu bantuan hukum dari Yayasan Bantuan Hukum untuk mengatasi masalah ini," ujarnya. 

Pascapenolakan oleh Uskup Budi Kleden, tim akan melakukan kajian secara ilmiah, melibatkan para pakar di bidang geologi, pemerintah, aktivis lingkungan hidup, tokoh masyarakat, serta tokoh adat yang ada di tiga kabupaten tersebut. Sebab, berdasarkan informasi masyarakat tentang geotermal di Mataloko misalnya, eksplorasi terbengkalai, pemboran dilakukan secara membabi buta sehingga saat ini banyak sumber lumpur keluar di beberapa titik yang merusak lahan dan tanaman warga. 

Belum lagi ancaman luberan lumpur panas yang berpotensi seperti Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Kasus yang sama terjadi di Sokoria, yang ada di Desa Sokoria, Kabupaten Ende. Wilayah tersebut juga mengalami hal yang sama. Banyak tanaman warga terutama kopi yang akhirnya kering dan mati. (OL/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik