Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Sudirman Said Sebut Hanya Ada Satu Organisasi Kepalangmerahan di Satu Negara

Supardji Rasban
09/12/2024 22:28
Sudirman Said Sebut Hanya Ada Satu Organisasi Kepalangmerahan di Satu Negara
Mantan Menteri ESDM Sudirman Said.(Istimewa)

ATURAN dan kesepakatan di dalam gerakan kepalangmerahan menyebut di setiap negara hanya mengenal satu organisasi kepalangmerahan. Setiap negara bisa memilih antara Palang Merah, atau Bulan Sabit Merah.  Indonesia telah memilih bentuk Palang Merah, dan telah diformalkan melalui UU No 1/2018. 

Hal itu disampaikan mantan Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI), Sudirman Said, menanggapi terpilihnya Agung Laksono sebagai Ketua Umum PMI versi munas tandingan. Proses ini dipandang sebagai pengabaikan prinsip-prinsip gerakan kepalangmerahan internasional. 

Seperti diketahui, PMI bergerak dilandasi oleh tujuh prinsip gerakan kepalangmerahan, yaitu kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, dan kesemestaan.

“Dengan demikian, setiap ada inisiatif untuk membentuk organisasi atau mekanisme dan kepengurusan tandingan, dapat dikategorikan sebagai tindakan illegal,” ujar Sudirman, melalui keterangan resmi, dikutip Senin (9/11). 

Sudirman menuturkan bahwa prinsip Kesatuan mengandung makna, di setiap negara hanya ada satu organisasi kepalangmerahan yang terbuka dan melayani seluruh masyarakat di seluruh wilayah negara tersebut. 

“Dengan demikian bila ada pihak yang membentuk kepengurusan tandingan, apalagi melalui proses yang tidak punya landasan hukum, itu maknanya mereka tidak memahami tujuh prinsip gerakan kepalangmerahan,” tutur Sudirman.

Sudirman yang juga Ketua Institut Harkat Negeri, menekankan bahwa gerakan kepalangmerahan merupakan gerakan universal di seluruh dunia, sesuai dengan prinsip ketujuh, kesemestaan.

“Sebagai bangsa yang beradab seyogyanya kita tidak menbuat malu di kancah internasional.  Bila kejadian seperti munas tandingan dibiarkan, kita akan dipermalukan di mata dunia,” pungkas Sudirman. (JI/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya