Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (BI) Banten menyarankan pengembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan wilayah Banten bagian selatan melalui sektor-sektor konvensional yang melibatkan sebagian besar
masyarakat di dalamnya.
"Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi Banten yang inklusif dan berkelanjutan maka mau tidak mau harus merevitalisasi pengembangan ekonomi daerah Banten bagian selatan," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Banten Ameriza M Moesa di Serang, Banten, kemarin.
Hal itu dikatakan Ameriza dalam Forum Ekonomi Banten Tahun 2024 yang mengusung tema 'Revitalisasi Ekonomi Banten Melalui Pengembangan Wilayah Selatan' di Hotel Aston, Jl Syech Nawawi Al Bantani, Boru, Kota Serang, kemarin.
Ia menjelaskan ekonomi Banten secara makro memang sudah tumbuh di atas 5%, akan tetapi dari sisi kualitas masih menjadi tantangan karena meskipun pertumbuhan ekonomi tinggi tapi masih diikuti dengan tingkat pengangguran serta kemiskinan yang tinggi pula.
"Itu yang menjadi tantangan karena di saat pertumbuhan ekonomi tinggi tapi masih diikuti dengan tingkat pengangguran yang tinggi dan
kemiskinan tinggi," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya meyakini salah satu kunci pembangunan Provinsi Banten ke depan harus mendayagunakan sektor konvensional mulai dari sektor pertanian, perikanan, kelautan, perkebunan. "Banyak masyarakat Banten menggantungkan hidup mereka pada sektor tersebut," ujarnya.
Ameriza menyebutkan BI dibantu Bappeda Banten, Asosiasi Pengusaha dan Ikatan Sarjana Ekonomi meyakini salah satu kunci pembangunan Banten ke depan harus mendayagunakan sektor konvensional.
Menurutnya, dengan bangkitnya sektor ini maka akan memberikan efek yang semakin besar serta menciptakan pekerjaan yang lebih luas dibandingkan hanya mengandalkan dari sektor manufaktur yang padat modal.
"Kami meyakini untuk mendorong sektor ekonomi salah satu lokus yang harus diperhatikan yakni wilayah Banten selatan, karena di sana masih berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian,
agroindustri, kelautan, perikanan dan pariwisata," katanya.
Dia berharap melalui Forum Ekonomi Banten 2024 diharapkan mendapat respon dan rekomendasi yang nantinya dapat menjadi acuan bagi pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi di Banten yang lebih inklusif, dan berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan secara umum kondisi pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten cukup baik dan memadai. Ekonomi Banten pada triwulan III-2024 terhadap triwulan III-2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,93% (yoy).
Selanjutnya, Al Muktabar juga berharap BI Perwakilan Provinsi Banten untuk terus memberikan masukan sebagai dasar kebijakan yang dapat dituangkan dalam rancangan pembangun daerah jangka menengah maupun jangka panjang.
"Itu menjadi modal dasar kita untuk melanjutkan pembangunan di Provinsi Banten ini yang tentu kita harap makin lebih baik," katanya. (N-2)
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) merealisasikan 31 Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) selama tahun 2024
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved