Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEORANG pekerja migran Indonesia (PMI) asal Adonara, NTT meninggal di Malaysia. Korban bernama Evensius Suban Ola yang akrab dipanggil Even (53), asal Desa Redontena, Kecamatan Keluba Golit, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Even dikabarkan meninggal dunia mendadak di tempat kerjanya di kawasan Pahang, Malaysia Barat, Sabtu (2/11/2024) dini hari sekitar jam 02.00 waktu setempat.
Bao, warga Adonara yang juga rekan almarhum di Pahang mengatakan, sebelum meninggal Even sempat mengabarkan kondisi kesehatannya kepada salah seorang teman, minta datang menemuinya. "Setelah kami buka WA-nya baru tahu sekitar jam 1 dini hari dia minta seorang teman datang karena dia muntah-muntah dan kondisinya lemah. Kami datang jam 3 dia sudah tidak ada," kata Bao ketika dihubungi per telepon selularnya, Sabtu (2/11/2024) siang.
Menurut Bao, saat ini jenazah Even sudah ada di rumah sakit setempat untuk penanganan lebih lanjut. Selama di Pahang, almarhum memiliki semua dokumen legal. “Paspornya resmi, visa juga masih berlaku dan ada asuransinya juga," kata Bao.
Atas permintaan keluarga di Redontena, informasi kematian Evensius Suban Ola ini segera direspons Rahman Sabon Nama di Bali. Wartawan senior ini segera mengontak KJRI Johor Bahru terutama di Bagian Perlindungan WNI, termasuk kontak langsung dengan Jati Heri Winarto, Konselor Konsulat/Koordinator KJRI Johor Bahru.
"Saya kontak Pak Jati dan diminta menghubung Pak Velly yang biasa tangani masalah ini, sudah WA dan telepon Pak Velly tapi tapi belum direspons, mungkin karena hari libur sehingga agak sulit. Tapi saya akan koordinasi terus dengan Pak Velly memastikan pemulangan jenazah," terang Rahman Sabon Nama di Denpasar.
Sebenarnya ada harapan masalah ini segera diketahui pihak KJRI Johor Bahru, yakni melalui aplikasi KSATRIA, Asistant Virtual KJRI Johor Bahru. Aplikasi ini memungkinkan siapa saja WNI di Malaysia untuk mengadukan persoalan yang dihadapinya melalai pesan WhatsApp.
"Saya sudah mengisi data yang diminta tetapi pada akhirnya saya kesulitan karena tidak tahu nama perusahaan, pemilik perusahaan dan nomor kontak majikannya. Keluarga Adonara yang mengurus jenazah almarhum juga tidak tahu. Ada manajernya tadi datang, tapi dia keburu ke rumah sakit untuk urus otopsi. Sehingga aplikasi tersebut tidak saya lanjutkan," terang Rahman lagi.
Terbaru, dikabarkan pihak asuransi akan menyerahkan keputusan pemulangan jenazah kepada pemilik perusahaan. "Tapi saya minta KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Johor Bahru tidak boleh lepas tangan. Kawal proses pemulangan jenazah ke Adonara, Flores Timur. Saya juga sudah koordinasi dengan Kepala BP3MI Kupang Ibu Suratmi Hamida untuk membantu proses ini. Beberapa dokumen yang diminta Ibu Hamida juga saya sudah kirim," pungkas Rahman Sabon Nama. (N-2)
Kabar duka itu mengejutkan mengingat Jota baru saja tampil membela Portugal dalam ajang UEFA Nations League dan merayakan kemenangan gelar bersama Ronaldo dan rekan-rekan setim lainnya.
Bupati Bogor Ade Yasin meminta kepada warganya untuk menguatkan tekad berperang melawan covid-19 dengan bersikap patuh dan disiplin, bisa mencontoh kepatuhan dan disiplin warga Vietnam
Kecelakaan melibatkan tiga kendaraan, dua truk dan satu mobil boks
Korps Bhayangkara mencatat penurunan angka kecelakaan lalu lintas pada pekan ke-27 tahun 2020. Data tersebut membandingkan kasus yang terjadi pada pekan ke-26. Penurunannya 5,99%
Sampai dengan hari ini kami laporkan, 405 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 3.379 orang melakukan self isolation di rumah.
Seorang wanita berinisial (S) harus meregang nyawa karena diduga terjatuh dari lantai 13 Hotel All Seasons Thamrin Jakarta Pusat, sekitar pukul 10.00 WIB, pada Rabu, (8/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved