Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PMI Asal Adonara NTT Meninggal di Malaysia

Arnoldus Dhae
02/11/2024 17:36
PMI Asal Adonara NTT Meninggal di Malaysia
Rahman Sabon Nama wartawan senior di Bali yang membantu proses pemulangan.(MI/Arnoldus Dhae)

SEORANG pekerja migran Indonesia (PMI) asal Adonara, NTT meninggal di Malaysia. Korban bernama Evensius Suban Ola yang akrab dipanggil Even (53), asal Desa Redontena, Kecamatan Keluba Golit, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT.

Even dikabarkan meninggal dunia mendadak di tempat kerjanya di kawasan Pahang, Malaysia Barat, Sabtu (2/11/2024) dini hari sekitar jam 02.00 waktu setempat.

Bao, warga Adonara yang juga rekan almarhum di Pahang mengatakan, sebelum meninggal Even sempat mengabarkan kondisi kesehatannya kepada salah seorang teman, minta datang menemuinya. "Setelah kami buka WA-nya baru tahu sekitar jam 1 dini hari dia minta seorang teman datang karena dia muntah-muntah dan kondisinya lemah. Kami datang jam 3 dia sudah tidak ada," kata Bao ketika dihubungi per telepon selularnya, Sabtu (2/11/2024) siang.

Menurut Bao, saat ini jenazah Even sudah ada di rumah sakit setempat untuk penanganan lebih lanjut. Selama di Pahang, almarhum memiliki semua dokumen legal. “Paspornya resmi, visa juga masih berlaku dan ada asuransinya juga," kata Bao.

Atas permintaan keluarga di Redontena, informasi kematian Evensius Suban Ola ini segera direspons Rahman Sabon Nama di Bali. Wartawan senior ini segera mengontak KJRI Johor Bahru terutama di Bagian Perlindungan WNI, termasuk kontak langsung dengan Jati Heri Winarto, Konselor Konsulat/Koordinator KJRI Johor Bahru.

"Saya kontak Pak Jati dan diminta menghubung Pak Velly yang biasa tangani masalah ini, sudah WA dan telepon Pak Velly tapi tapi belum direspons, mungkin karena hari libur sehingga agak sulit. Tapi saya akan koordinasi terus dengan Pak Velly memastikan pemulangan jenazah," terang Rahman Sabon Nama di Denpasar.

Sebenarnya ada harapan masalah ini segera diketahui pihak KJRI Johor Bahru, yakni melalui aplikasi KSATRIA, Asistant Virtual KJRI Johor Bahru.  Aplikasi ini memungkinkan siapa saja WNI di Malaysia untuk mengadukan persoalan yang dihadapinya melalai pesan WhatsApp.

"Saya sudah mengisi data yang diminta tetapi pada akhirnya saya kesulitan karena tidak tahu nama perusahaan, pemilik perusahaan  dan nomor kontak majikannya. Keluarga Adonara yang mengurus jenazah almarhum juga tidak tahu. Ada manajernya tadi datang, tapi dia keburu ke rumah sakit untuk urus otopsi. Sehingga aplikasi tersebut tidak saya lanjutkan," terang Rahman lagi.

Terbaru, dikabarkan pihak asuransi akan menyerahkan keputusan pemulangan jenazah kepada pemilik perusahaan. "Tapi saya minta KBRI Kuala Lumpur dan KJRI Johor Bahru tidak boleh lepas tangan. Kawal proses pemulangan jenazah ke Adonara, Flores Timur. Saya juga sudah koordinasi dengan Kepala BP3MI Kupang Ibu Suratmi Hamida untuk membantu proses  ini. Beberapa dokumen yang diminta Ibu Hamida juga saya sudah kirim," pungkas Rahman Sabon Nama. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya