Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERKUMPULAN Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meminta pemerintah menghentikan penyaluran beras SPHP ke pasar tradisional dan toko-toko ritel.
Penghentian penyaluran beras SPHP ke pasar mendesak, yakni untuk menyelamatkan usaha kecil penggilingan padi dan pengusaha beras. Karena, beras produk penggilingan kalah bersaing dengan beras SPHP.
“Ya, kita minta dihentikan. Beras SPHP tidak lagi digelontorkan ke pasar, agar usaha kecil penggilingan padi dan pengusaha beras tidak kolaps akibat kalah bersaing,” kata Ketua DPC Perpadi Klaten Didik Dwi Kristiawan.
Saat ditemui usai pelantikan pengurus DPC Perpadi Klaten 2024-2029, Kamis (24/10), Didik mengakui bahwa pihaknya sulit bersaing karena harga gabah di petani tinggi, sedangkan harga beras SPHP murah atau terjangkau.
Jadi, lanjut Didik, pelaku usaha kecil penggilingan padi agar tetap eksis, pemerintah perlu segera turun tangan menghentikan penyaluran beras SPHP ke pasar-pasar dan toko ritel di wilayah Kabupaten Klaten.
Perlu diketahui, bahwa harga gabah kering panen (GKP) di petani hingga sekarang masih tinggi, Rp6.100-Rp6.500 per kilogram. Karena itu, Perpadi Klaten meminta kebijakan penyaluran beras SPHP ke pasar dihentikan.
“Kebijakan penyaluran beras SPHP ke pasar dan toko-toko ritel itu perlu ditinjau lagi, agar usaha kecil penggilingan padi dan pengusaha beras bisa bertahan hidup,” imbuh Didik.
Sementara itu, Arny, pedagang Pasar Gedhe Klaten, saat dikonfirmasi mengatakan harga beras SPHP di pasar Rp58.500-Rp60.000 per 5 kilogram. Sedangkan harga diterima di kios Rp56.000 per kemasan
“Kita jual beras SPHP ke konsumen atau pelanggan paling tinggi Rp60.000 per pak. Jadi, kita hanya mengambil untung sedikit. Beras SPHP dikirim dari gudang Bulog pada Kamis setiap pekan,” jelasnya.
Pengurus DPC Perpadi Klaten 2024-2029 dilantik oleh Ketua DPP Perpadi, Sutarto Alimuso. Acara pelantikan dihadiri Ketua DPD Perpadi Jawa Tengah, Tulus Budiono, dan Kepala Bulog Cabang Surakarta Andy Nugroho. (JS/J-3)
PETANI di Subang, Jawa Barat, mengeluh anjloknya harga gabah hasil panen mereka. Sementara harga beras di pasaran justru melambung tinggi.
Penjualan gabah paling banyak ke penggilingan termasuk tengkulak, pata petani memiliki keuntungan dibandingkan ke bulog dan pengecer
Selain padi berkualitas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung mencatat, bahwa produktivitas hasil panen para petani juga cukup tinggi.
Perum Bulog akan melaksanakan pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dari petani dengan harga Rp6.500 per kilogram tanpa persyaratan kualitas.
PENURUNAN produksi padi pada 2024 yang cukup signifikan menjadi peringatan penting atas upaya pencapaian swasembada pangan pokok.
SUTARTO Alimoeso akhirnya terpilih kembali secara aklamasi untuk menjadi Ketua Umum DPP Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) Masa Bakti 2025-2030.
Perpadi saat ini memiliki 169 ribu mesin penggilingan padi di Indonesia sehingga siap bantu menyerap beras dari petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved