Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
KOMUNITAS Malu Dong, bekerja sama dengan Sampoerna Retail Community (SRC) di bawah Payung Program Keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesiadan organisasi lainnya, menggelar kegiatan bersih-bersih pantai di Muntig Siokan, Sanur, Denpasar, Minggu sore (22/9).
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan program Cinta Bumi: Kelola Sampah untuk Kurangi Jejak Lingkungan yang bertema Kegiatan Bersih-bersih dan Pengelolaan Sampah Untuk Denpasar Lebih Nyaman.
Baca juga : Bertemu Komunitas Gila Selingkuh, Kepala BNPB Belajar Lestarikan DAS
Selain bersih-bersih, Komunitas Malu Dong Bersama mitranya juga menyerahkan bantuan berupa 50 teba modern kepada masyarakat sekitar, serta memasang spanduk Bijak Pilah Sampah dengan Baik di 496 titik di Kota Denpasar. Ada pula kegiatan workshop pemilahan dan pengolahan sampah yang diikuti sekitar 50 pelaku UMKM.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara yang juga ikut pada kegiatan bersih-bersih tersebut, menyampaikan apresiasinya kepada Komunitas Malu Dong dan SRC yang membantu mengatasi permasalahan sampah melalui gerakan #SayaAjaBisa.
Gerakan #SayaAjaBisa, yang telah dimulai sejak 2018, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan kepada masyarakat luas. Hal ini dilakukan melalui berbagai hal, termasuk edukasi mengenai kebiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya.
Baca juga : WCC Grand Tour Series Bali Sukses Digelar, Suarakan Langit Biru lewat Bersepeda
Hingga kini, sekitar 5.000 orang, termasuk relawan, telah berpartisipasi dalam gerakan ini. "Kami benar-benar berterima kasih atas dukungan ini. Semoga kegiatan melalui #SayaAjaBisa dapat memotivasi masyarakat untuk menjaga lingkungan," ucap Jaya Negara.
Dewa Agung Wahyu selaku perwakilan dari Komunitas Malu Dong berharap kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan lingkungan. "Kegiatan ini adalah program untuk bersama-sama mengelola sampah yang telah kita hasilkan. Harapan dari kegiatan ini semangat atau niat untuk Denpasar yang lebih nyaman tidak hanya usai di hari ini saja akan terus dilanjutkan dihari-hari berikutnya," ujar Wahyu.
Sementara itu, Arief Triastika selaku perwakilan dari Sampoerna Untuk Indonesia mengatakan, inisiatif program ini merupakan buah kolaborasi antara Komunitas Malu Dong dengan SRC.
"Kegiatan ini menekankan pada upaya bersama untuk meningkatkan kepedulian akan kelestarian lingkungan serta menguatkan keterlibatan pemerintah, masyarakat dan komunitas untuk bersama-sama memelihara lingkungan sekitar," jelas Arief. (N-2)
Gelaran Pesta Rakyat menjelang konferensi budaya tingkat global Culture, Heritage, Art, Narrative, Diplomacy, and Innovation (CHANDI) 2025 diselenggarakan di Discovery Mall, Kuta, Bali.
Institute for Essential Services Reform (IESR) bersama Pemerintah Provinsi Bali meresmikan empat instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di tiga desa di Pulau Dewata
Tanamanan bakau berperan mencegah abrasi dengan menahan terjangan ombak, tetapi juga bakau bisa menciptakan ekosistem yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat wisata.
Industri pariwisata Bali mulai bergeser ke arah keberlanjutan, menghadirkan tren baru eco-travel yang menekankan harmoni antara alam, budaya, dan wisata.
Tradisi balapan kerbau khas Kabupaten Jembrana tersebut diikuti 246 peserta untuk melestarikan warisan budaya pertanian serta sebagai ajang promosi pariwisata.
saat ini belum ada panduan lengkap dan khusus dari jurnalis untuk menulis tentang HIV Aids dan Narkoba sehingga kerap muncul stigma terhadap penderita HIV
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved