Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BADAN Search And Rescue Nasional (Basarnas) Kantor Wilayah SAR Bandung, Jawa Barat, menghentikan proses pencarian terhadap 19 orang korban banjir bandang Garut yang dilaporkan masih hilang.
Namun demikian, petugas tetap akan melakukan pemantauan seluruh lokasi yang menjadi titik-titik kemungkinan adanya korban meski harus menunggu informasi dari warga dan instansi lain jika menemukan korban tersebut.
Kepala Kansar Bandung, Slamet Riyadi, mengatakan, proses pencarian korban telah dihentikan karena berdasarkan hasil evaluasi SAR tidak akan efektif.
Begitu pula jika mengacu pada undang-undang, penghentian juga sudah sesuai dengan prosedur karena telah melewati hari ketujuh dan ditambah waktu dua kali tiga hari sehingga dianggap cukup.
"Jadi hingga hari ini jumlah korban yang sudah ditemukan 34 orang dan 19 lainnya dinyatakan hilang, dan hari ini juga proses pencarian kita hentikan. Namun tidak diberhentikan total, kita tetap akan melakukan pemantauan kalau ada warga yang melihat langsung lapor. Jika ada laporan dari warga atau instansi akan kemungkinan adanya tanda-tanda korban maka operasi kita lakukan lagi," katanya, Senin (3/10).
Riyadi mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi sudah dilakukan perpanjangan waktu selama dua kali tiga hari dan tidak akan efektif lagi secara kondisi. Selain itu, korban hilang amat mungkin berada di dalam air yang tidak akan muncul atau terlihat secara kasat mata sehingga lebih baik dihentikan.
Sebelum proses pencarian korban dihentikan, pihak Kansar Bandung telah mengumpulkan keluarga korban yang hilang dan memberikan penjelasan tentang kondisi yang dihadapi.
"Keluarga korban terutama harus dikumpulkan dan diberikan penjelasan dan mereka harus menerima kondisi tersebut dan tidak menolak jika kami menghentikan proses pencarian keluarga mereka yang masih hilang," ujarnya.
Berdasarkan proses pencarian yang dilakukan oleh tim Basarnas dan relawan sejak Senin pagi hingga pukul 18.00 WIB, dan diakhir pencarian tidak ditemukan satu pun jenazah korban banjir bandang.
Proses pencarian tersebut juga sudah dilakukan di Waduk Jatigede Sumedang dengan menurunkan sejumlah alat berat guna mengurai sampah yang menutupi kawasan tersebut.
"Tadi pagi proses pencarian dilakukan dengan menyisir sektor timur Waduk Jatigede dan menyapu sampah menggunakan eskavator apung yang didatangkan sejak beberapa hari kemarin. Kita mengurai sampah untuk membuka jalur di lokasi yang ditengarai terdapat korban, tetapi tidak ada satu pun yang kita temukan hingga proses pencarian pukul 18.00," paparnya.
Selain itu, Riyadi mengatakan, proses pencarian di waduk itu juga terkendala bau kurang sedap karena banyaknya bangkai binatang seperti domba, sapi, ayam. dan lainnya dengan jumlah tidak sedikit.
Karena pencarian selalu gagal menemukan korban tambahan, tim SAR Gabungan yang terdiri atas TNI, polisi, dan relawan ditarik dari Garut dan Sumedang. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved