Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
PRODUKTIVITAS sektor perikanan di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, di puncak kemarau tahun ini menurun hingga berpotensi memberikan dampak kerugian besar.
"Data di bidang perikanan menunjukkan kolam budi daya yang mulai terdampak kekurangan air dan sebagian sudah kering seluas 171,1 hektare dari luas kolam 1.134 hektare atau 15%," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, Jumat (30/8).
Kurangnya volume air kolam bahkan ada kolam yang mengalami kekeringan menjadi penyebabnya. Kondisi ini, lanjutnya, menyebabkan banyak pembudidaya ikan memanen lebih awal karena takut kekeringan. Ketiadaan air, katanya, juga mengakibatkan pembudidaya ikan tidak bisa memelihara ikan.
Baca juga : Sri Sultan Dorong Pemkab Sleman Intervensi Inovasi dan Digitalisasi Sektor Pertanian
Di sisi lain, seiring dengan puncak musim kemarau, katanya, pertanian dan perikanan juga mengalami cuaca ekstrem atau diistilah Jawa dikenal dengan mongso bediding.
"Fluktuasi suhu berlangsung secara cepat, siang panas menyengat, malam hari dingin membeku," ujarnya.
Suhu dingin yang ekstrem memicu patogen penyebab penyakit ikan berkembang lebih cepat. Dikatakan parasit endemi seperti Trichodina
ditemukan hampir di seluruh wilayah perairan budi daya di Sleman. Selain itu, juga ditemukan bakteri Aeromas sp yang berkembang dan menyerang ikan.
Baca juga : Kolaborasi Pameran Integrasikan Program dan Peluang Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Munculnya serangan hama penyakit ikan dan kekurangan air ini, lanjutnya, menjadi penyebab utama berkurangnya produksi ikan di bulan Agustus.
Secara teknis fluktuasi suhu tersebut juga menyebabkan nafsu makan ikan berkurang sehingga antibodi ikan mengalami penurunan. Antibodi yang menurun berdampak pada mudahnya ikan terkena serangan penyakit. Belum dapat diketahui secara pasti angka penurunan produksi perikanan di Kabupaten Sleman sebagai akibat dari berlangsungnya musim kemarau.
Namun, diprediksi Juli dan Agustus mengalami penurunan produksi, prediksinya bisa mencapai 30% dari produksi normalnya.
"Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak kekeringan dan serangan penyakit pada sektor budi daya antara lain pengurangan pada tebar ikan yang dibudidayakan, pemantauan, dan pengamatan gejala klinis pada ikan yang dibudidayakan. Bila mengalamai gejala stres, tidak mau makan, dan atau ikan bergerak tidak secara normal segera lakukan upaya identifikasi penyakit atau kirim sampel ikan yang sakit ke laboratorium penyakit ikan terdekat serta penggunaan multivitamin dan probiotik pada sistem budi daya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap potensi serangan penyakit ikan," jelasnya.
Menurut Suparmono hal lain yang juga harus dikerjakan adalah pengendalian penyakit ikan dengan menggunakan obat-obatan, baik herbal
maupun kimia sesuai dengan aturan yang telah tersedia di kemasan, serta menggunakan bahan kimia yang telah direkomendasi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (AU/J-3)
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8).
Wamentan Sudaryono mengajak para wisudawan Polbangtan Yoma untuk menjemput impian dengan usaha terbaik dan bangkit membangun sektor pertanian.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Pemkab Cirebon telah menetapkan bahwa luas lahan sawah padi yang harus dilindungi mencapai 44 ribu hektare.
Pemantauan Media Indonesia, Kamis (31/7) hujan masih turun di sejumlah daerah di Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, namun dengan intensitas yang menurun.
Mundurnya musim tanam disebabkan adanya revitalisasi atau perbaikan saluran irigasi baik air yang mengalir melalui Saluran Induk Cipelang dan Saluran Induk Sindupraja.
Selain itu, BPBD juga akan membangun tiga sumur bor untuk mengatasi krisis air bersih.
KONDISI kebakaran lahan (karhutla) di Kota Pekanbaru, Riau, sudah mulai terkendali. Apalagi hujan sempat mengguyur Kota Pekanbaru sejak Senin (28/7) dini hari.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Warga berdoa agar hujan turun di tengah kekeringan yang melanda kawasan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved