Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BEKERJASAMA dengan Pemerintah Desa Batu Belubang, SMAN 2 Bakung Serumpun lakukan penanaman bibit ketapang cendana di area sekitar sekolah. Kegiatan ini merupakan bentuk penguatan sejak dini kepada peserta didik untuk peduli dengan lingkungannya.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan keasrian dan kerindangan sekolah. Selain itu, juga merupakan wujud kolaborasi dan sinergi terhadap masyarakat sekitar yang merupakan bagian dari ekosistem sekolah," ujar Syafitriandy, Kepala SMAN 2 Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau ini.
Lebih lanjut, menurut jebolan Guru Penggerak Angkatan 6 Kabupaten Lingga ini, kecintaan terhadap lingkungan harus terus diperkuat agar alam kita yang kaya dengan sumber dayanya ini terus terjaga. Kepala Desa Batu Belubang, Kecamatan Bakung Serumpun, Hasnan, memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang diinisiasi oleh sekolah menengah atas yang ada di desanya ini.
Baca juga : Pulihkan Ekosisten Akibat Karhutla, Jatim Siapkan 13 Juta Bibit Pohoan
"Kami dari Pemerintah Desa sangat mendukung program SMAN 2 Bakung Serumpun dalam melakukan program penghijauan lingkungan. Tujuannya tidak hanya agar lingkungan menjadi asri, teduh dan nyaman, akan tetapi dengan melibatkan Pemerintah Desa dan masyarakat tentunya menjadi bentuk sebuah kolaborasi yang akan berdampak luas,” ujarnya.
Kegiatan penanaman pohon ini selain melibatkan Pemerintah Desa Batu Belubang, juga diikuti oleh unsur pendidikan, tokoh masyarakat dan agama serta para siswa.
Untuk diketahui SMAN 2 Bakung Serumpun yang berada di Desa Batu Belubang, Kecamatan Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau ini baru berdiri pada tanggal 04 Juni 2024 dengan SK Gubernur Kepri Nomor 695 tahun 2024. Selain memberikan dampak untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan, kehadiran sekolah ini juga diharapkan memberikan kontribusi bagi perkembangan masyarakat di sekitarnya. (N-2)
dampak negatif dari efek rumah kaca yaitu kondisi yang membahayakan bumi dan sudah terasa sejak tahun 80an dan hingga kini semakin besar dampaknya
RIBUAN pohon di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) rusak diakibatkan pemasangan atribut seperti spanduk, banner, baliho serta iklan dengan cara dipaku ke batang pohon.
DLHK Kota Depok prihatin maraknya atribut peraga kampanye (APK) parpol Pemilu 2024 yang merusak dan mematikan pohon peneduh di penjuru wilayah tersebut.
TEBING setinggi 10 meter di Perumahan Mekar Perdana (PMP) Jalan Halmahera, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, Jawa barat longsor hingga menimbun kali
DUA bencana tanah longsor terjadi sejak dua hari terakhir di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar).
SEKITAR 30% pohon publik Kota Depok sudah tua dan berpotensi tumbang. Jumlah paling banyak ditemukan di Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Beji, dan Kecamatan Bojongsari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved