Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KABUPATEN Temanggung, Jawa Tengah untuk kelima kalinya kembali menggelar event wisata yang menampilkan potensi daerah itu, yakni Festival Lembutan. Kegiatan ini diselenggarakan di Desa Mranggen Tengah, Kecamatan Bansari yang berada di lereng Gunung Sindoro selama sekitar sepekan.
Festival Lembutan Bansari ke-5 diawali dengan Kirab Tumpeng dan Tampa Boyong Cacak sebagai acara pembuka yang diikuti oleh seluruh warga desa pada Kamis (1/8) sore.
Seluruh peserta kirab menggunakan pakaian adat jawa dan berjalan mengelilingi desa dengan panggung utama sebagai garis akhirnya.
Baca juga : 1.320 Kasus DBD Ditemukan di Temanggung dalam 7 Bulan
Festival Lembutan digelar petani tembakau di lereng Gunung Sindoro Dusun Mranggen Tengah, Desa Mranggen, Kecamatan Bansari, Temanggung sebagai ikhtiar mempertahankan tradisi budaya dan peningkatan kesejahteraan.
Festival Lembutan kelima ini bertajuk Sata Nara Kisma. Festival Lembutan didahului dengan kirab seribu tumpeng. Petani mengusung gunungan dan tumpeng menyusuri jalan usaha tani sambil berdoa pada Tuhan, memohon keselamatan dan kesejahteraan.
Kemudian masyarakat makan bersama tumpeng yang dibawa itu. Sedangkan gunungan dari hasil budidaya petani diperebutkan warga.
Baca juga : Pemkab Sebut Angka Kemiskinan di Temanggung Turun, Tersisa 68.770 Jiwa
Kepala Desa Mranggen Tengah, Rohiman menjelaskan, tema pada tahun ini adalah Sata Nara Kisma yang memiliki arti kebanggaan warganya yang kebanyakan merupakan petani tembakau terhadap komoditas panen tembakau yang menjadi unggulan di Temanggung.
Sata itu tembakau, Nara itu kebanggaan dan Kisma itu para petani. Jadi petani masih punya kebanggaan dengan tembakaunya, meskipun sekarang kita alih dengan lembutan ini," ujarnya, Jumat (2/8).
Diadakannya Festival Lembutan Bansari ke-5 tersebut, kata dia, bertujuan untuk mengenalkan tembakau lembutan ke masyarakat luas sebagai produk asli dari Temanggung.
Baca juga : 9.282 RTLH di Temanggung Bakal Direnovasi Tahun ini
Festival Lembutan digelar petani tembakau di lereng Gunung Sindoro Dusun Mranggen Tengah, Desa Mranggen, Kecamatan Bansari, Temanggung sebagai ikhtiar mempertahankan tradisi budaya dan peningkatan kesejahteraan.
Penjabat Bupati Temanggung, Harry Agung mengatakan, Festival Lembutan untuk nguri-uri tradisi budaya di Lereng Sumbing, khususnya Desa Mranggen. Tradisi ini untuk melestarikan tembakau lembutan, yakni tembakau yang dirajang menggunakan alat tradisional. "Tembakau ini dirajang lembut, untuk dikonsumsi sendiri," kata Pj. Bupati. (N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved