Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

1.070 Prajurit TNI Dikerahkan Tangani Banjir Bandang di Garut

Yogi Bayu Aji
23/9/2016 08:46
1.070 Prajurit TNI Dikerahkan Tangani Banjir Bandang di Garut
(MI/Panca Syurkani)

SEBANYAK 1.070 prajurit TNI dari kesatuan Kostrad dan Komando Kewilayahan yang didukung dengan alat berat, telah diterjunkan dalam upaya membantu pencarian korban banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Hal tersebut dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada awak media usai membuka Eksebisi Beladiri Yongmoodo Indonesia pada PON ke-XIX tahun 2016 di Lapangan Tenis Indoor Mohammad Toha Disjasad, Cimahi Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/9).

“1.070 personel TNI saat ini sudah berada di lokasi dan telah dibekali perlengkapan berupa 7 (tujuh) unit NPS, 3 (tiga) unit Dump Truck, 3 unit Ambulance, 1 (satu) unit Excavator, 1 (satu) unit Louder, 1 (satu) unit Backhoe Loader, 1 (satu) unit Trailer, 10 tenda Pleton, 2 tenda Lomando dan 5 (lima) tenda serbaguna untuk membantu operasional penanganan banjir bandang dan perlengkapan menangani masalah pengungsian,” ujar Gatot

Gatot menngatakan banjir bandang yang tersebar sepanjang bantaran Sungai Cimanuk, yang menggenangi Kampung Kikisik Desa Sukakarya, Kec. Tarogong Kidul, Kampung Cimacan, Kampung Leuwi Daun, Kampung Suka Padang Bawah, Desa Haurpangggung, Desa Paminggir Kecamatan Garut Kota, membawa kerugian jiwa dan materiil yang cukup besar.

“Akibat dari banjir tersebut, saat ini, para pengungsi sudah ditempatkan di tempat yang aman, dan sudah dikoordinasikan dengan Pemda, sekarang semuanya sudah dapat ditangani dengan baik,” ujar dia.

Menurut Gatot, hingga saat ini, TNI telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Basarnas, BPBD Jawa Barat, Polri, Tagana dan PMI, dalam menangani bencana tersebut.

“Penanganan bencana dan pemulihan kondisi di Garut ini memerlukan waktu yang tidak singkat. Saat ini yang menjadi masalah adalah bagaimana mencari korban apabila masih ada, kemudian merehabilitasi wilayah Garut yang terkena bencana,” jelas Gatot. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya