Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KERUGIAN materi akibat banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat, diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah. Termasuk kerusakan yang dialami Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, kerugian akibat banjir masih dalam perhitungan karena tidak hanya merusak 125 rumah dan 52 lainnya rusak ringan. Belum termasuk 7 kantor polsek di tujuh kecamatan, serta areal pertanian, dan persawahan milik warga juga ikut terendam.
"(Kerugian) kita masih evaluasi secara keseluruhan," ujarnya.
Namun, RSUD dr Slamet yang lumpuh terkena air banjir bercampur lumpur mengalami kerugian lebih dari Rp19,955 miliar. Hal ini akibat sarana dan prasarana, termasuk infrastruktur hancur diterjang banjir.
"Jumlah pasti kerugian masih dirinci. Namun, dugaan sementara mencapai Rp19,955 miliar. Itu pun hanya (hitungan) kerusakan alat-alat kedokteran. Belum yang lainnya," ungkap Direktur RSUD dr Slamet, Maskut Farid.
Hingga Rabu (21/9) petang, aktivitas RSUD dr Slamet Garut lumpuh. Ratusan karyawan, termasuk dokter dan perawat, secara gotong royong membersihkan genangan air bercampur lumpur di dalam dan halaman rumah sakit.
Ia menjelaskan, hampir seluruh ruangan terkenang air bercampur lumpur, di antaranya ruangan poliklinik dan instalasi gawat darurat (IGD) yang tidak bisa beroperasi.
"Untuk tetap mengefektifkan perawatan sebanyak 185 pasien terpaksa dialihkan ke Rumah Sakit (RS) Guntur, dan 124 lainnya dirawat di lantai dua (RSUD dr Slamet)," tutur Maskut.
Untuk penanganan sejumlah operasi yang tiak terlalu gawat, lanjut Maskut, ditunda terlebih dulu. Namun untuk operasi yang mendesak masih bisa dilakukan. (AD/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved