Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) membeberkan fakta mengenai kecelakaan maut bus Trans Putera Fajar yang terjadi di Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5). Bus bernomor polisi AD 7524 OG ternyata tak memiliki izin angkutan resmi alias ilegal.
"Pada pengecekan di aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023," ujar Kepala Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kemenhub Aznal dalam keterangan resmi, Minggu (12/5).
Penyebab kecelakaan diduga karena rem blong. Aznal menjelaskan kecelakaan bus pariwisata terjadi pada pukul 18.45 WIB, Sabtu malam.
Baca juga : Guru SMK Lingga Kencana, Suprayogi Menjadi Korban Meninggal dalam Kecelakaan Bus Subang
Bus membawa rombongan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat dari Bandung menuju Subang. Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan sehingga bus terguling.
"Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus," ungkapnya.
Sedikitnya 11 orang meninggal dari peristiwa naas tersebut. Korban dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan di antaranya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, RS Hamori, Puskesmas Jalancagak, dan Puskesmas Palasari.
Baca juga : Sopir Bus Kecelakaan di Subang Mengaku Periksa Rem Sebelumnya
Aznal menjelaskan saat ini Ditjen Hubdat telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut.
Pihaknya kemudian mengimbau kepada seluruh perusahaan otobus (PO) dan pengemudi untuk memeriksa secara berkala kondisi armada dan melakukan pendaftaran izin angkutan serta rutin melakukan uji berkala kendaraan.
Di samping itu, diimbau kepada seluruh masyarakat yang menggunakan angkutan umum bus dapat memeriksa kelayakan kendaraan sebelum keberangkatan pada aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh pada ponsel. (Z-3)
Bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok ini hendak pulang setelah merayakan perpisahan di Bandung.
Diketahui ada 9 korban yang meninggal dunia. Belum diketahui apakah yang meninggal adalah para penumpang bus karena kecelakaan melibatkan pengguna jalan lainnya.
Kecelakaan bus di Ciater menyebabkan 11 orang meninggal dunia, 12 luka berat, 23 luka sedang dan 14 luka ringan
Tim KNKT memeriksa bangkai bus yang telah diamankan di Terminal Subang
SAD memohon maaf karena telah menyebabkan rombongan pelajar asal SMK Lingga Kencana Depok itu mengalami kecelakaan
Ada sekitar 30 orang baik dari warga maupun para pedagang warung yang mengikuti doa bersama di lokasi tersebut
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
SETELAH lebih dari dua tahun, misteri kematian ibu dan anak di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Kenaikan diduga terjadi karena pasokan yang minim, karena banyak petani yang gagal panen.
Kepolisian dinilai telah mengungkap kasus kematian ibu dan adiknya secara profesional dan terang benderang.
Sebanyak 15 peserta pesta minuman keras harus dilarikan ke rumah sakit, 11 di antaranya tewas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved