Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBANYAK 56 rumah warga Nagari III Koto Kab. Tanah Datar terdampak bencana banjir dan air bah. Musibah ini dipicu adanya hujan lebat yang mengguyur wilayah Nagari III Koto dan sekitarnya yang terjadi kemarin sore, sehingga sekitar pukul 20.00 WIB tadi malam air yang diperkirakan berasal dari bukit Tambasi melimpah dan menghantam beberapa rumah warga yang ada di bawahnya.
"Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi, Saya mendapatkan laporan langsung dari pak Wali Nagari, bahwa telah terjadi bencana banjir dan air bah yang melanda Nagari III Koto ini. Dari informasi itu, tadi pagi Saya berangkat dari Jakarta, langsung menuju ke lokasi dan Saya melihat langsung memang masyarakat rumahnya terendam air sampai sepinggang tadi malam," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra, Rabu (8/5).
Menurut Eka, dengan adanya bencana banjir dan air bah ini Pemda Tanah Datar langsung melakukan kajian dan meninjau dari mana sumber air ini datang sehingga merendam rumah-rumah warga.
Baca juga : Tanggul Kali Angke Bojongsari Depok Roboh usai Diguyur Hujan
Kita akan cek menggunakan drone untuk mengetahui dari mana sumber air ini datang. Saat ini kami juga sedang mengkaji, apa penyebab terjadinya bencana ini, apakah memang debit air yang tinggi atau sebab lainnya kita belum tahu. Jadi hari ini kita sedang melakukan kajian, baru nanti bisa kita lakukan tindakan yang pas untuk mengantisipasinya," terangnya.
Namun demikian, tambah Bupati, disaat proses pengkajian sedang berlangsung, hari ini juga Pemda Tanah Datar langsung memberikan bantuan berupa sembako kepada masyarakat yang terdampak.
"Hari ini kita langsung serahkan bantuan sembako kepada warga kita yang terdampak, karena sudah tentu mereka tidak bisa bekerja dan bantuan ini gunanya untuk mengantisipasi hal itu," tukasnya.
Baca juga : Puluhan Rumah di Kelurahan Way Halim Kebanjiran hingga 2 Meter
Sementara, Wali Nagari III Koto Willy Adha menerangkan bencana banjir dan air bah ini terjadi sekitar pukul 20.00 WIB tadi malam dan merendam 56 rumah warga yang ada di Nagari III Koto.
"Akibat bencana banjir dan air bah ini ada 56 rumah warga yang terdampak, ini menyebar di 6 jorong yaitu jorong Pasir Jaya, jorong Guguak Jambu, jorong Gantiang, jorong Aua Sarumpun, dan juga jorong Bonai. Kerugian kami perkirakan mencapai Rp. 300 juta, itu karena ada rumah warga yang berjualan dan dagangannya hanyut terbawa arus air. Selain itu, juga ada beberapa rumah yang dam-nya roboh," terangnya.
Willy juga menyampaikan, selain rumah warga ada juga beberapa lahan sawah dan kolam ikan milik warga yang juga ikut terdampak akibat bencana banjir dan air bah tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Kalaksa BPBD dr. Ermon Reflin mengatakan bahwa dalam rangka penanggulangan bencana pihaknya dibantu masyarakat dan pihak terkait lainnya telah melakukan evakuasi sejak tadi malam sampai hari ini.
"Setelah mendapat laporan dari Wali Nagari dan Camat, kami tadi malam langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hari ini kami lanjutkan dengan pembersihan rumah-rumah warga yang terdampak dan saat ini semuanya telah selesai," pungkasnya. (YH/Z-7)
pakaian adat Sumatera Barat yang biasanya digunakan dalam acara tertentu maupun baju sehari-hari, memiliki ciri khas dan filosofi budaya yang kental
KKTD LnT Jabodetabek merupakan tempat berhimpun bagi seluruh perwakilan dari Ikatan Keluarga Kenagarian se-Tanah Datar .
Proklim bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang perubahan iklim, kemudian mendorong partisipasi masyarakat dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Ini menjadi tugas kita semua untuk menghimbau kepada masyarakat agar vaksin bagi yang belum
Harga normal minyak goreng curah berkisar Rp10 ribu per kilogram (kg). Namun sekarang harga minyak curah dibanderol mulai Rp18 ribu sampai Rp21 ribu per kilogram (kg).
LONJAKAN harga kebutuhan pokok mulai terasa di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar menjelang bulan Ramadan. Hal ini membuat para ibu-ibu dan pedagang kebingungan karena kenaikannya serentak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved