Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Travel Gelap Marak, Pengusaha Otobus di Priangan Timur Terpukul

Kristiadi
05/4/2024 19:32
Travel Gelap Marak, Pengusaha Otobus di Priangan Timur Terpukul
Angkutan otobus resmi protes maraknya travel gelap.(MI/Benny Bastiandy)

MEMASUKI H-5 idul fitri 1445 Hijriah 2024, tingkat pesanan penumpang menggunakan jasa operator angkutan darat (travel) dari Kota Tasikmalaya menuju sejumlah daerah relatif masih sepi. Perusahaan Otobus (PO) yang ada di Kota Tasikmalaya dan Ciamis mengeluhkan banyak travel gelap beroperasi pada malam hari.

Sejumlah operator angkutan darat di wilayah Kota Tasikmalaya yang sudah menyiapkan trayek angkutan selama musim lebaran 1445 Hijriah, menagatakan pesanan penumpang masih sangat minim baik melalui tiket secara langsung maupun melalui online.

Petugas operasional otobus Budiman, Ahmad Lujen mengatakan, pesanan penumpang dari trayek Tasikmalaya menuju sejumlah daerah seperti Bandung, Jakarta, Bekasi, Karawang pada mudik sekarang belum terlihat adanya lonjakan. Namun, sejumlah operator angkutan darat sudah menyiapkan trayek angkutan tapi pesanan penumpang untuk berbagai tujuan itu masih minim baik melalui tiket maupun online.

Baca juga : Musim Mudik Perusahaan Otobus Kompak Naikkan Tarif hingga Rp50 Ribu

"Hingga hari ini atau H-5 lebaran, belum ada peningkatan pesanan atau masih tetap seperti hari biasa. Peningkatan paling masih satu, dua baik yang beli tiket langsung ke sini maupun yang lewat online Budiman mobile," katanya, Jumat (5/4).

Ia mengatakan, sepinya pesanan pengguna jasa angkutan darat termasuknya travel salah satunya dampak masih maraknya travel gelap setiap musim lebaran menjadi permasalahan klasik setiap tahun masih tetap terjadi.

Akan tetapi, sebagai pengusaha angkutan resmi yang memiliki izin trayek dipaksa harus tetap mengikuti regulasi pemerintah dan angkutan ilegal terkesan dibiarkan.

Baca juga : Damri bakal Tambah Armada Sleeper Bus Tahun Ini

"Keberadaan travel dari sisi usaha sudah jelas sangat merugikan perusahan otobus angkutan yang sudah memiliki izin resmi, tetapi mereka beroperasi pada malam hari. Kami meminta ketegasan aparat berwenang terutama untuk turun kelapangan, karena travel gelap tersebut berjumlah 470 unit sampai ribuan travel yang beroperasi hingga ke pelosok," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah dan aparat jangan terkesan menutup mata keberadaan travel gelap karena dampaknya usaha angkutan resmi semakin sepi dan biasanya H-7 maupun H-5 lebaran, sudah mulai ramai tetapi untuk sekarang belum ada termasuk ke Kertajati.

Tarif angkutan travel Budiman sendiri selama musim lebaran 1445 H dilakukannya penyesuaian 20% kenaikan mengingat harga BBM dan tarif jalan tol naik.

"Perusahaan otobus PO Budiman, Organda Ciamis juga menggeluhkan dan meminta agar pemegang kebijakan supaya menertibkan para travel gelap. Karena, perusahaan otobus (PO) beroperasi menempuh peraturan pemerintah termasuk legalitasnya sudah jelas dan kenapa travel gelap tidak ditertibkan," pungkas Ahmad Lujen.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya