Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Penanaman Pohon Serentak di Indonesia Terus Berlanjut

Media Indonesia
07/3/2024 17:25
Penanaman Pohon Serentak di Indonesia Terus Berlanjut
Menteri LHK, Siti Nurbaya dan Senior Fellow Bezos Earth Foundation UK, Lord Goldsmith, menanam mangrove .(Dok.KLHK)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melanjutkan rangkaian kegiatan Penanaman Pohon Secara Serentak di seluruh Indonesia (07/03), di Mangrove Education Center Sungai Pakning, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Menteri LHK, Siti Nurbaya dan Senior Fellow Bezos Earth Foundation UK, Lord Goldsmith, menanam mangrove bersama para jajaran KLHK, Pemerintah Daerah, dan seluruh komponen masyarakat serta dunia usaha.

Kegiatan penanaman pohon serentak ini merupakan kali ke-empat dilaksanakan sesuai dengan arahan Presiden RI untuk menanam pohon di sepanjang musim penghujan, sekaligus memperingati Hari Bakti Rimbawan tahun 2024 yang ke-41 yang diperingati setiap tanggal 16 Maret.

“Pada kesempatan Hari Bhakti Rimbawan ke-41 ini saya mengajak seluruh rimbawan baik di Kementerian LHK, pemerintah daerah, bisnis leaders dan para aktivis, para pemangku kepentingan yang ada dan seluruh masyarakat, untuk dapat bersama bahu membahu memberikan kontribusi pemikiran dan kegiatan nyata di tingkat tapak secara masif dan terukur”, ujar Siti.
 
Siti menyatakan, komitmen-komitmen lingkungan yang selalu disampaikan pada berbagai forum global/multilateral, Indonesia memandang sangat penting untuk memastikan komitmen-komitmen tersebut dipenuhi melalui kebijakan dan aksi-aksi nyata, untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, salah satunya dengan menanam dan memelihara pohon sebanyak mungkin.

Baca juga : InJourney dan BRI Tanam 1.000 Pohon Jelang F1 Powerboat 2024 di Danau Toba

Penanaman serentak ini sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, serta upaya untuk memperbaiki kualitas lingkungan dengan memperbanyak tegakan pohon/tanaman, juga meningkatkan wawasan dan pemahaman masyarakat umum atas pelaksanaan program pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan khususnya kegiatan penanaman pohon.

Indonesia sebagai pemilik hutan tropis terbesar ketiga di dunia, mempunyai arti sangat penting dalam upaya pengendalian iklim global. Hutan merupakan salah satu kunci untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, mendinginkan udara dan melindungi kita dari kekeringan, panas ekstrem, polusi, dan hilangnya keanekaragaman hayati, atau yang biasa disebut triple planetary crisis.

Sebanyak 231 bibit mangrove ditanam di kawasan Mangrove Education Center. Sebuah kawasan yang dibangun untuk mendukung pencapaian target pemerintah dalam perlindungan ekologis, sekaligus meningkatkan konservasi lingkungan dan sumber daya pesisir yang bekerjasama dengan dunia usaha.

Baca juga : Adhi Karya Tanam pohon di lahan 50 hektar pada 2024

Pengembangan kawasan pesisir terpadu mengintegrasikan mitigasi risiko bencana pesisir, perlindungan keanekaragaman hayati berbasis mangrove dan pemanfaatan berkelanjutan oleh masyarakat untuk wisata alam. Pantai utara Kabupaten Bengkalis rawan mengalami abrasi yang harus segera ditanggulangi. Pencegahan abrasi dapat dilakukan dengan memperkuat kawasan ekosistem mangrove, yang secara alami dapat menahan erosi pantai dan menjaga kestabilan garis pantai.

Sementara itu, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong memimpin kegiatan penanaman serentak seluruh Indonesia di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Lokasi penanaman serentak di Provinsi NTB berada di Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, yang merupakan lokasi kegiatan zona pemanfaatan Resort Sembalun, Seksi Pengelolaan TN Wilayah II, Balai TNGR, dengan luas lokasi penanaman kurang lebih 1 hektar.

Baca juga : Tanam Pohon Mangrove Jaga Biodiversity di Kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi

Bibit yang ditanam 480 batang berasal dari persemaian permanen Lombok Timur, terdiri dari jenis beringin, klokos, jukut, dan kelicung. Pelaksana penanaman kurang lebih 250 orang, termasuk diantaranya perwakilan dari Green Ambassador, Pramuka Saka Wanabakti, kader konservasi, tokoh masyarakat Sembalun, kelompok masyarakat Sembalun, Masyarakat Mitra Polhut, dan Masyarakat Peduli Api.

Wamen Alue Dohong menanam pohon Kelicung yang merupakan pohon endemik Gunung Rinjani. Wamen Alue berpesan agar jangan sampai pohon endemis di NTB keberadaannya hanya tinggal di buku sejarah, atau mungkin di kebun raya.

"Kita jaga pohon yang ada ini, kita pelihara, bahkan kita tambah melalui kegiatan penanaman pohon secara rutin," katanya.

Baca juga : Lestarikan Lingkungan, PT Adhi Karya Lakukan Penanaman 16 Ribu Bibit Mangrove

Bukan seremonial semata
Sementara itu Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan-Kementerian LHK Dyah Murtiningsih memimpin kegiatan penanaman pohon serentak di Hutan Wisata Desa Namang, Kecamatan Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Kegiatan ini turut melibatkan 150 peserta dari berbagai instansi pemerintah, komunitas hingga masyarakat yang peduli akan kelestarian alam.

Sekitar 500 jenis bibit ditanam di kawasan rehabilitasi hutan dan lingkungan seluas 1,7 hektare ini. Diantara yang ditanam mulai dari jenis bibit pohon mangga, kristal, jambu citra, sawo, durian, lengkeng, nyatoh, pelawan, dan bibit pohon jengkol.

Dyah pun memastikan bahwa penanaman serentak di Indonesia ini bukan hanya kegiatan seremonial semata, melainkan upaya memulihkan lahan kritis agar bermanfaat secara ekologi dan ekonomi.

Baca juga : Pj Gubernur DKI Heru Budi Tanam 50 Pohon di Waduk Jagakarsa

“Lokasi-lokasi yang dijadikan areal menanam serentak ini masuk ke dalam program kami, yang menjadi program Ditjen PDASRH-KLHK. Disini juga ada program bibit rakyat, yang bersama-sama dengan masyarakat di Desa Namang memproduksi bibit dan menanam di sekitar Desa Namang ini,” ujar Dyah.

“Jadi kembali, ini bukan hanya seremonial saja, tapi nantinya akan menjadi program kita dan akan terus dipelihara dan dijaga oleh masyarakat. Karena ini yang juga dibutuhkan oleh masyarakat itu sendiri, “ tandas Dyah.

Dyah pun meminta masyarakat untuk menjaga lahan kritis, agar kerusakan hutan dan lahan tidak terjadi di Pulau Bangka. Diharapkan juga kegiatan ini memberikan dampak ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat.* (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya