Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sambangi Tabanan, Alam: Biaya Produksi Tinggi Sulitkan Petani

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
20/12/2023 00:12
Sambangi Tabanan, Alam: Biaya Produksi Tinggi Sulitkan Petani
Muhammad Zinedine Alam Ganjar menyambangi Kabupaten Tabanan, Bali untuk berbicara dan menyerap aspirasi dari para petani di Tabanan.(Metro TV)

Muhammad Zinedine Alam Ganjar menyambangi Kabupaten Tabanan, Bali untuk berbicara dan menyerap aspirasi dari para petani di Tabanan.

Adapun Kabupaten Tabanan merupakan salah satu dari beberapa kota kabupaten yang memiliki produksi pertanian dan peternakan cukup potensial.

Tak hanya sebagai lumbung padi terbesar, Tabanan memiliki varietas tanaman hortikultura yang cukup melimpah. Salah satunya adalah tanaman stroberi, alpukat dan coklat.

Baca juga : Slogan 'Sat Set' dan 'Tas Tes', Ganjar Mau Persoalan Masyarakat Dilayani dengan Cepat

Untuk peternakan sendiri, Tabanan kerap memproduksi hewan ternak seperti ayam dan babi. Namun, ada persoalan yang timbul dan mengancam keberlangsungan petani dan peternak di Tabanan, yakni dihadapi oleh tingginya biaya produksi pakan dan bibit yang sulit dengan harga tinggi.

Baca juga : Istri Ganjar, Siti Atikoh Dengarkan Langsung Aspirasi Pedagang

Hal tersebut menyebabkan sejumlah petani diambang kebangkrutan apabila hal tersebut terus berlangsung dan Indonesia akan terancam krisis pangan ekstrim di masa depan.

Alam pun mencatat masukan tersebut untuk diusulkan dan diserahkan kepada pemerintah terkait.

Alam juga mendatangi proses penanaman hingga pengolahan industri coklat yang berada di Cau Coklat, Kabupaten Tabanan, Bali, Senin (17/12).

Alam ditemani langsung oleh CEO Cau Coklat Kadek Surya untuk melihat seluruh proses hulu sampai hilir pengolahan coklat tersebut.

"Ini jadi optimisme baru bagaimana pengembangan pertanian coklat di Indonesia bisa jadi edukasi untuk para petani muda untuk bisa mengadopsi ilmu tersebut," lanjutnya.

Alam melihat adanya peluang besar dalam mengembangkan industri coklat di Indonesia. "Ternyata coklat Indonesia ini cukup besar dan pasarnya juga luar biasa, cuma belum terlihat optimalisasinya seperti kopi," jawab Alam. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya