Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Gerinda di Puncak, PDIP Dibayangi Kenaikan Elektabilitas Golkar

Media Indonesia
16/12/2023 06:00
Gerinda di Puncak, PDIP Dibayangi Kenaikan Elektabilitas Golkar
Ilustrasi(Antara)

ELEKTABILITAS Partai Gerindra kian meninggalkan PDIP. Temuan survei yang dilakukan Indometer menunjukkan elektabilitas Gerindra naik tipis menjadi 18,5%, sedangkan PDIP melorot menjadi 16,6%.

Sebelumnya Gerindra menggeser PDIP yang selama ini selalu menempati peringkat pertama, seperti tercatat pada survei Oktober 2023. Golkar yang selama ini berada pada peringkat ketiga pelan-pelan mulai naik elektabilitasnya dan kini menembus 10,8%.

“Gerindra tetap unggul dan makin jauh meninggalkan PDIP yang juga dibayang-bayangi oleh naiknya elektabilitas Golkar,” ungkap Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer Leonard SB dalam keterangan tertulis kepada pers di Jakarta, pada Sabtu (16/12).

Baca juga: Pemilih Gamang Diyakini Menjatuhkan Pilihan ke Anies-Muhaimin

Menurut Leonard, melejitnya elektabilitas Gerindra tidak lepas dari coattail effect yang dinikmati dari menguatnya Prabowo dalam kontestasi Pilpres.

Selama ini Gerindra selalu menjadi runner up dengan jarak elektabilitas yang terpaut jauh dari PDIP. “Tarik-menarik antara PDIP dan Gerindra soal kemungkinan bersatu dalam Pilpres menghasilkan perpecahan, masing-masing lalu mengusung capres sendiri,” jelasnya.

Kubu Gerindra berada pada posisi yang lebih menguntungkan, di mana Presiden Jokowi tampak memberikan dukungan. “Membelotnya Ganjar Pranowo yang semula di-endorse Jokowi memicu perubahan arah dukungan kepada Prabowo yang diusung oleh Gerindra,” jelas Leonard.

Baca juiga: Anies-Muhaimin belum Puas, Targetkan Salip Elektabilitas Prabowo-Gibran

Sementara Gerindra terus mengungguli PDIP, partai lain pengusung Prabowo-Gibran seperti Golkar juga mulai menikmati kenaikan elektabilitas. “Jika PDIP tidak berhati-hati, bukan hanya dikalahkan Gerindra tetapi juga bersaing dengan Golkar di tiga besar,” tandas Leonard.

Pada urutan berikutnya ada PKB (7,5%), Demokrat (6,8%), PSI (6,5%), dan PKS (4,1%). Di bawah ambang batas parlemen ada PAN (3,2%), Nasdem (2,5%), PPP (2,0%), Perindo (1,5%), dan Gelora (1,4%).

Berikutnya di papan bawah ada PBB (0,8%), Ummat (0,5%), dan Hanura (0,4%).

Selanjutnya Garuda (0,2), PKN (0,1), dan Buruh (0,0), dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 16,6%. “Tersisa waktu dua bulan menuju pencoblosan bagi partai-partai untuk menjalankan strategi kampanye,” pungkas Leonard.

Survei digelar pada 1-7 Desember 2023 terhadap 1.200 responden di seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih secara acak bertingkat survei (multistage random sampling). Margin of error survei sebesar ±2,98% dan pada tingkat kepercayaan 95%. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya