Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
Warga Gunung Malela, khususnya Desa Nagori Senio, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, kini bisa sedikit tenang, terutama menghadapi musim penghujan. Pasalnya, kekhawatiran masyarakat setempat terhadap jembatan penghubung Nagori Senio menuju Serapuh yang sebelumnya berpotensi ambrukakibat pondasi yang terkikis aliran air, kini sudah selesai diperbaiki oleh PTPN III (Persero).
Manajer Kebun Bangun, Febryandi Bangun, menyampaikan bahwa sebelumnya PTPN III telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simalungun serta menggelontorkan dana untuk pembangunan bronjong di aliran Sungai Krompyang.
Febryandi mengungkapkan, sebagai BUMN sudah selayaknya PTPN III menjaga aset dan merawat fasilitas umum. “Selain masyarakat, kami juga penerima manfaat atas fasilitas umum yang sudah dibangun negara,” ucapnya, seperti tertera dalam rilis PTPN yang diterima, Senin (13/11)
Proyek bronjong batu padas (batu kali) yang dikerjakan mulai Oktober 2023 lalu itu dipasang dengan sistem pengikatan kawat baja di kedua sisi jembatan. Sistem tersebut digunakan agar penahan antar sisi jembatan dapat bertahan lama. Perbaikan tersebut dikerjakan sekira 60 hari kerja, atau memakan waktu lebih kurang dua bulan.
Saat ini, pengerjaan tersebut sudah rampung dan jembatan bisa digunakan masyarakat dengan aman. Atas bantuan tersebut, Warga Gunung Malela memberikan apresiasi kepada PTPN III atas dipasangnya bronjong sebagai penahan tanah di aliran Sungai, yang dikenal masyarakat sekitar dengan nama Titi Krompyang.
Edy Suprapto, 57, warga Nagori Margomulyo, Kecamatan Gunung Malela mengatakan, pembangunan bronjong ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Sejak tahun lalu, tanah di sekitaran jembatan itu sudah tergerus. Bahkan bibir jembatannya juga sudah tergerus. Dengan dibangunnya bronjong ini usia jembatan bisa diperpanjang,” katanya.
Menurut dia dengan dibangunnya bronjong tersebut masyarakat sekitar kini lebih tenang. “Di musim hujan ini, air sungai itu besar sekali. Banjirnya terkadang melebihi kapasitas aliran sungai. Sebelum di pasang bronjong, PTPN III sudah memperlebar aliran sungai itu. Terlebih sekarang sudah dipasang bronjong. Akhirnya masyarakat bisa tenang karena aliran air nggak menggerus tanah di sekitar jembatan,” ujar Edu.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan Efendi, Pangulu Nagori Serapuh, Kecamatan Gunung Malela. Dia menyampaikan terima kasih atas kepedulian PTPN III yang sudah menggelontorkan dana untuk pembangunan bronjong. Terlebih, jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya masyarakat Kecamatan Gunung Malela.
“Dari jauh hari kita sudah sampaikan kepada pemerintah Kabupaten Simalungun melakukan penanganan sebelum jembatan itu rubuh. Tetapi PTPN III bergerak lebih cepat untuk menggelontorkan dana besar untuk mencegah rubuhnya jembatan itu,” ucapnya.(M-3)
Wakil Bupati Garut, Putri Karlina mengatakan, pembangunan jembatan gantung Palatar yang dilakukan Rumah Wakaf dan Amal Produktif membuka jalur.
Bantuan keuangan untuk perbaikan lapangan GollaE serta penanganan stunting 1.500 anak di Kecamatan Manda.
Kerusakan terjadi saat hujan deras hingga membuat tembok retak sebelum akhirnya ambrol.
Dorong upaya-upaya rekonsiliasi untuk mewujudkan perdamaian di Bumi Cenderawasih.
Warga Desa Pemutuh km, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan terpaksa harus memutar hingga belasan kilometer meter untuk dapat menjangkau pusat kota di Kajen.
Polisi pun hanya bisa memberi tanda sambungan jembatan yang amblas dengan menggunakan cat semprot.
Pameran Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 kembali digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
Hal ini diperkirakan karena saat ini sedang memasuki masa pancaroba dari cuaca kemarau ke penghujan
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang bisa memicu terjadinya banjir.
TANTANGAN dalam mengatasi dan melakukan mitigasi bencana di dunia saat ini disebut semakin kompleks. Berbagai isu global seperti perubahan iklim hingga tekanan urbanisasi menjadi pemicunya.
VIKTOR Lake tampak serius menulis kata demi kata hingga kalimat diatas secarik kertas. Sepertinya ia memeras otak untuk menciptakan sebuah dongeng.
Workshop ini bertujuan memperkuat kapasitas masyarakat dalam memahami, menghadapi, dan merespons bencana secara inklusif dengan pendekatan berbasis kearifan lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved