Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sistem Tumpang Sari Timun Baby Menguntungkan Petani

Agus Utantoro
10/9/2023 21:18
Sistem Tumpang Sari Timun Baby Menguntungkan Petani
Bupati Sleman Kustini memanem tomat di lahan tumpang sari timun baby, tomat dan gambas.(MI/Agus Utantoro)

ADA beragam cara dalam meningkatkan produksi sayuran. Seperti dilakukan oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, yang melakukan penanaman dengan cara tumpang sari antara timun baby, tomat dan gambas.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono mengungkapkan penanaman dengan cara tumpang sari antara timun baby, tomat dan gambas memberikan penghasilan yang tinggi bagi KWT (Kelompok Wanita Tani) di Gejayan, Depok, Sleman.

Di sela-sela panen tumpang sari tiga jenis tanaman dalam satu lahan Suparmono, melaporkan bahwa luas lahan yang dilombakan yaitu 17.126
meter persegi.

Sampai dengan saat ini produksi timun baby di lahan lomba telah mencapai 32.805 kilogram dengan kualifikasi grade A mencapai 95%,
grade B 3% dan kualifikasi lainnya hanya 2 %.

Ia menambahkan, untuk meningkatkan kesejahteraan dan minat kalangan perempuan menekuni usaha tani, Pemkab Sleman menggelar "Lomba Tanam Timun Baby Bupati Sleman Cup" bagi Kelompok Wanita Tani.

Sebanyak 51 Kelompok Wanita Tani dari 17 Kapanewon di Kabupaten Sleman mengikuti kompetisi untuk menghasilkan tanaman timun baby yang sehat, berproduktivitas tinggi serta memenuhi standar mutu yang baik.

"Penilaian dilakukan oleh tim juri yang terdiri dari unsur petugas lingkup Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman serta
praktisi ahli budidaya timun baby. Ada beberapa kriteria penilaian yang terdiri dari penilaian budidaya jarak tanam, tinggi tanaman, dan lebar
daun serta penilaian produksi tanaman timun baby pada panen ke 1 hingga ke 20 yang disetorkan ke titik kumpul lelang sayuran Kabupaten Sleman," kata Suparmono, kemarin.

Suparmono menambahkan kegiatan ini dilaksanakan untuk menggerakkan wanita tani dalam mengenal agribisnis dengan memanfaatkan lahan pertanian di lingkungannya. Dengan begitu diharapkan wanita tani dapat memproduksi komoditas tertentu dan berupaya meraih keuntungan.

"Tidak hanya berupaya meningkatkan produksinya tetapi KWT juga mampu memproduksi timun baby sesuai kebutuhan pasar, baik dari segi kuantitas maupun kualitas," jelas Suparmono.

Menurut Suparmono lagi, salah satu efek baik dari kegiatan ini tampak dari pendapatan KWT yang hingga saat ini telah memperoleh pendapatan Rp115.870.000.

"Ini baru dari hasil penjualan ini didapatkan dengan harga jual timun grade A antara Rp.4250-5000 per kilogram. Belum dari tanaman lain yang ditanam secara tumpangsari," katanya.

baca juga: Jenis-jenis Tanaman Hidroponik yang Menguntungkan

Sementara Bupati Sleman Kustini pada kesempatan itu mengatakan sektor pertanian bukan saja memberikan andil terhadap ketahanan pangan, tetapi juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian. Oleh karena itu, Bupati mengajak petani untuk jeli dalam melihat peluang.

"Dengan memanfaatkan teknologi, petani juga dapat memperluas pasar untuk meraih keuntungan yang lebih tinggi. Dan dengan memanfaatkan
teknologi dan mengembangkan skill, saya harap ibu-ibu KWT dapat meraih pasar yang lebih luas dan pendapatan yang lebih banyak," ujar Bupati Kustini. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya