BUMN Perkebunan Transformasi Menuju Keadilan dan Keberlanjutan

Adiyanto
09/8/2023 04:00
BUMN Perkebunan Transformasi Menuju Keadilan dan Keberlanjutan
ilstrasi: Perkebunan Jagung di Sigi, Sulawesi Tengah(ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Hubungan masyarakat dan kehidupan perkebunan di Indonesia jauh lebih kompleks daripada gambaran feodalisme yang mungkin ada dalam sejarah Eropa. Faktor budaya, agama, dan sejarah lokal, juga berperan dalam membentuk dinamika hubungan di lingkungan perkebunan.

Menurut Dr. Dani Lukman Hakim, seorang Dosen Prodi Agribisnis di President University, hubungan antara kehidupan perkebunan di Indonesia dengan feodalisme memiliki akar sejarah yang perlu dipahami secara kontekstual.  Ia mengungkapkan pentingnya memahami nuansa sejarah ini agar dapat mengatasi tantangan dalam sistem perkebunan secara lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dani mengatakan meskipun beberapa elemen feodalisme mungkin terlihat dalam beberapa aspek, negara dan masyarakat terus berusaha mencapai kesetaraan, keadilan, dan pembangunan berkelanjutan dalam sistem perkebunan.

Menurutnya, upaya pemberdayaan petani dan masyarakat lokal menjadi fokus utama dalam mengubah dinamika perkebunan. Program pelatihan, pendidikan, dan dukungan teknis diberikan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petani agar mereka dapat lebih mandiri dalam mengelola usaha pertanian mereka. Hal ini membantu mengurangi ketergantungan terhadap pemilik tanah atau perusahaan, serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat lokal.

Selain itu, peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) perkebunan juga mengalami perubahan signifikan dari masa kolonial. Saat ini, BUMN perkebunan di Indonesia berada di bawah pengawasan ketat pemerintah dan terikat oleh aturan-aturan yang memastikan keberlanjutan, keadilan, dan tanggung jawab sosial. BUMN perkebunan juga terlibat dalam program-program lingkungan dan sosial yang mendukung masyarakat sekitar dan lingkungan.

Kesadaran akan pentingnya transparansi, partisipasi masyarakat, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia semakin meningkat dalam pengelolaan perkebunan saat ini. Partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan dan penentuan nasib tanah perkebunan juga kini lebih ditekankan.

Dani mengatakan arah dan upaya perkembangan pengelolaan perkebunan saat ini mengarah pada keadilan, keberlanjutan, dan pemberdayaan masyarakat. “Transformasi ini mencerminkan tekad Indonesia untuk membangun sistem perkebunan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan lingkungan di era modern,” ujarnya, Senin (8/8).

Masa depan BUMN perkebunan di Indonesia, kata dia, harus terus berfokus pada pembangunan berkelanjutan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. “Dengan mengambil pelajaran dari sejarah dan mengatasi potensi elemen-elemen feodalisme, BUMN perkebunan dapat menjalankan peran penting dalam pemberdayaan masyarakat lokal, meningkatkan kesejahteraan petani, dan melindungi lingkungan,” ujar Dani.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya