Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendorong Provinsi Lampung untuk mempercepat proses tanam dengan varietas unggul tahan kering serta menggunakan kekuatan teknologi mekanisasi sebagai alat utama menjaga produksi dalam negeri.
Menurut SYL, langkah ini perlu dilakukan agar Lampung mampu menjaga wilayah penyangga dalam mengantisipasi cuaca ekstrem el nino yang diperkirakan berlangsung lama.
"Antara lain mempersiapkan lahan lahan penyangga kita kurang lebih 500 ribu hektar untuk intensifikasi yang lebih. Dan tentu kita akan gunakan kekuatan mekanisasi dan teknologi termasuk penyesuaian varietas yang tahan kekeringan," ujar SYL di Provinsi Lampung, Rabu (2/8).
Baca juga : Antisipasi El Nino, Dirut Bulog Klaim Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun
SYL mengatakan, selama ini Provinsi Lampung adalah daerah penyangga langsung bagi daerah di Pulau Jawa. Karena itu, dalam menghadapi el nino ini Lampung harus menjadi daerah terbaik dalam peningkatan produksi bagi kepentingan nasional.
Baca juga : Cuaca Juli 2023 Terpanas, PBB Anggap Bumi Alami Global Boiling
Ia menambahkan, upaya pemerintah dalam mengantisipasi dampak buruk el nino juga dilakukan dengan mendorong penanaman 1000 hektar di setiap daerah. Khusus untuk wilayah Lampung, SYL berharap pimpinan daerah terus mendampingi petani dalam berproduksi.
"Kalau Gubernur Lampung dan para Bupati Lampung mau tanam 1000 hektar kita akan siapkan skema KUR dan paket alsintan. Kita berharap kalau pertanian itu 1000 hektar bisa berkontribusi kepada rakyat perputaran ekonomi sampai Rp30 miliar. Dan ini membutuhkan konsentrasi kerja yang sangat apik antara pemerintah pusat dengan daerah," katanya.
Walaupun begitu, SYL memastikan bahwa saat ini masih ada petani yang melakukan panen raya sehingga masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan pangan. Tercatat, pada bulan Agustus ini ada sekitar 850 ribu hektare yang siap untuk panen.
"Tetapi ingat kita tidak boleh terlalu pede karena cuaca sangat ekstrim kalau hujan langsung banjir kalau panas membakar," katanya. (Z-8)
FENOMENA alam El Nino yang sedang menyelimuti wilayah Provinsi Aceh sudah berlangsung sekitar tiga bulan.
Di kawasan Desa Dayah Caleue, Kecamatan Indrajaya misalnya, hasil panen kali ini menurun luar biasa.
PENCEMARAN laut dan cuaca ekstrem El Nino menyebabkan hasil tangkapan nelayan di Kota Padang, Sumatra Barat, turun drastis hingga 40 persen.
Di tengah terjadinya fenomena El Nino yang memicu kekeringan di berbagai wilayah Indonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya anomali yang menarik pada komoditas beras
BPS memperkirakan produksi beras nasional tahun 2024 turun 760 ribu ton atau 2,43% dibandingkan 2023. Kementan meresponsnya dengan mengklaim sudah mengambil langkah mitigasi
Pada periode ini, fenomena El Nino memang menimpa Indonesia. Namun, itu sebenarnya sudah diprediksi sejak akhir 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved