Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak perusahaannya PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) berkolaborasi dalam menggelar InJourney Hospitality House (IHH) Batch I bagi masyarakat Desa Penyangga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Program IHH Batch I digelar selama 3 (tiga) hari sejak Senin (24/7) dan berakhir pada Rabu (26/7) dengan diikuti oleh 55 orang pemuda dari 18 Desa di Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB. Pelatihan yang rencananya akan dilaksanakan secara rutin setiap bulannya hingga Desember mendatang merupakan komitmen InJourney dan ITDC untuk terus berupaya menyemai potensi dan menghadirkan dampak positif bagi masyarakat lokal serta memperkuat pariwisata di KEK Mandalika.
"InJourney sebagai BUMN ekosistem Holding di sektor aviasi dan pariwisata di Indonesia memiliki semangat untuk membawa keramahtamahan dan keragaman budaya Indonesia kepada dunia khususnya melalui program yang mendorong peningkatan kualitas & kompetensi SDM bagi pelaku pariwisata serta masyarakat di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) secara langsung & berkelanjutan melalui program InJourney Hospitality House”." ujar Direktur SDM & Digital InJourney Herdy Harman.
Baca juga: SDM Industri Harus Punya Produktivitas Tinggi
Direktur SDM & Legal Complience ITDC Wenda Ramadya Nabiel menyampaikan dukungan dengan menjadi bagian dari program kolaborasi InJourney. Program ini merupakan bentuk dukungan kepada masyarakat desa penyangga yang merupakan salah satu pilar penting dalam pengembangan KEK Mandalika sebagai kawasan pariwisata yang berkelanjutan.
“Program ini menjadi langkah nyata dalam menghadirkan kesempatan yang setara bagi masyarakat desa penyangga KEK Mandalika. Dengan pelatihan yang mendalam dan berkelanjutan, diharapkan program ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi pengembangan KEK Mandalika sebagai destinasi pariwisata dan pemberdayaan masyarakat lokal”.” tambah Wenda.
Program IHH ini memberikan beragam materi yang relevan dengan citra pariwisata yakni hospitality, termasuk komunikasi efektif, grooming & greeting, sanitasi, kebersihan diri & lingkungan, serta pelayanan yang baik kepada konsumen dan wisatawan. Materi-materi ini dipilih dengan cermat untuk memastikan para peserta memiliki keterampilan yang diperlukan untuk memberikan pengalaman terbaik kepada tamu dan wisatawan yang datang ke KEK Mandalika.
Baca juga: Pertamina Grand Prix of Indonesia 2023 Kembali Sambangi Mandalika
Pelatihan ini juga dibawakan oleh sosok inspiratif yang berasal dari masyarakat desa penyangga KEK Mandalika yaitu Sri Anom Putra Sanjaya, sebagai lulusan program Training on Trainer dari InJourney. Sri Anom Putra Sanjaya memiliki pengetahuan dan keahlian untuk mendukung para peserta dalam mencapai potensi terbaik mereka. (Z-6)
HRI sudah menyiapkan sejumlah strategi penting, mulai dari pengembangan setup mobil yang makin agresif hingga pemanfaatan data.
Pertamina Mandalika Racing Series 2025 berlangsung di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Persemaian ini diharapkan menjadi pusat penghijauan di NTB. Selain di Mandalika, ia menyebut terdapat tiga persemaian lain yang diharapkan juga menjadi pusat penghijauan.
Farras, pembalap muda berusia 15 tahun, mencatatkan prestasi pada balapan W3RL Radical Time Attack yang digelar dalam rangkaian GT World Challenge Asia 2025 di Sirkuit Mandalika.
Ajang balap memunculkan efek domino terhadap perekonomian dengan menjadi katalisator ekonomi lokal dan nasional.
Perayaan menuju tahun baru di tengah belasan ribu pengunjung yang datang, membuat pesta kembang api dengan 2.500 shots yang menghiasi langit Mandalika.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta.
Adapun materi pelatihan berupa observasi medan, latihan kering (dry training) dan sesi utama SAR Exercise, yaitu simulasi penyelamatan di ketinggian secara beregu.
Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa aktif dari seluruh Indonesia untuk memperoleh kuota hingga 2.000 beasiswa senilai Rp14 juta guna mengikuti pelatihan teknologi.
Direktur PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), Wahyu Riyadi, hadir memberikan sambutan dengan penuh semangat.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya identifikasi dan pengelolaan risiko dalam menjalankan usaha, terutama di sektor kuliner.
Kegiatan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendikdasmen, yaitu Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial atau Koding dan KA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved