Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MESKI penyakit antraks belum masuk ke Palu, Sulawesi Tengah, namun peternak di kota itu telah melakukan pelbagai antisipasi. Salah satunya dengan membangun kandang isolasi.
Pengelola Pengawu Farm Palu, Taufik Ishak mengatakan, sampai saat ini penyakit antraks belum ditemukan menjangkiti hewan ternak, baik itu sapi, kambing, hingga domba di Palu.
“Alhamdulillah Palu masih terbebas dari antraks,” terangnya saat ditemui di Pengawu Farm Palu, Selasa (11/7).
Baca juga : Khawatir Antraks? Simak Tips Aman Mengonsumsi Daging
Meski masih bebas antraks, namun peternak di Palu tidak mau kecolongan. Oleh karena itu, pelbagai antisipasi dilakukan. Salah satunya dengan menyiapkan kandang khusus atau kandang isolasi untuk hewan ternak yang bergejala sakit.
Baca juga : Antisipasi Antraks, Klaten Giatkan Sosialisasi dan Vaksinasi
“Kami tidak mau seperti awal Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masuk Palu, dikira Palu aman dari PMK ternyata ada 10 sapi kami mati. Makanya, paling tidak kami sediakan kandang isolasi untuk antisipasi ketika ada ternak yang sakit,” imbuh Taufik.
Terpisah, Pengelola Waldi Farm Palu, Waldi menambahkan, pelbagai antisipasi memang penting dilakukan peternak di Palu agar hewan ternaknya tidak menjadi korban penyakit antraks. Apa alur lalu lintas sapi, kambing, dan domba masih lancar masuk ke Palu.
“Yang ditakutkan kalau ada ternak dari luar masuk ke Palu kemudian bata penyakit itu. Nah, kasus PMK lalu kan seperti itu, makanya penting masing-masing peternak lakukan antisipasi,” ungkapnya.
Waldi menjelaskan, selain menyiapkan kandang isolasi, ia juga rutin memeriksa kesehatan ternaknya.
“Semingu tiga kali kami periksa kesehatan ternak. Dan yang tidak putus pemberian vitamin biar daya tahan tubuh ternak terjaga,” tandasnya. (Z-8)
DUA ternak di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mati dan diduga terjangkit antraks.
Daerah Istimewa Yogyakarta terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat utamanya kalangan peternak dan menggencarkan vaksinasi ternak.
Tim Ditjen PKH melakukan disinfeksi kandang dan lingkungan, penyuntikan antibiotik profilaksis, serta pemberian obat dan vitamin kepada ternak yang berada di zona merah.
Untuk memperkuat respons lintas sektor, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul juga akan menerbitkan Surat Edaran (SE) Bupati tentang kewaspadaan terhadap antraks.
Kementan bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunung Kidul secara cepat menangani kasus antraks yang menyerang hewan ternak di tiga kelurahan di Gunung Kidul.
Kasus ini muncul di Kalurahan Tileng, Kecamatan Girisubo dan Kalurahan Bohol, Kapanewon Rongkop.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved