Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Kabupaten Buleleng, Bali, bergerak cepat melakukan antisipasi penanganan rabies. Tren kasus rabies di wilayah ini juga memperlihatkan peningkatan.
Karena itu, Dinas Kesehatan sudah bergerak. Penanggulangan rabies
dilaksanakan pada Puskesmas dan rumah sakit yang dialokasikan sebagai pusat penanganan rabies center.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Sucipto menyatakan sebanyak 23 rabies center telah beroperasi meliputi 20 puskesmas dan 3 rumah sakit. Tim medis telah siap untuk memberikan penanggulangan rabies kepada masyarakat.
Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) langsung diberikan kepada masyarakat yang datang dan melapor telah digigit binatang penyebar rabies. "Jadi, warga tidak perlu lagi melakukan observasi selama 14 hari setelah terkena gigitan anjing. Kami akan langsung memberikan VAR-nya," jelas Sucipto.
Dia menambahkan permintaan VAR saat ini cenderung fluktuatif. Namun
persediaan vaksin senantiasa dijaga melalui koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Bali dan Kementerian Kesehatan.
"Permintaan terhadap VAR memang mengalami fluktuasi tergantung jumlah
kasusnya. Namun jika stok VAR menipis kami segera koordinasi sehingga untuk saat ini tidak ada kendala," ujarnya.
Sebelumnya, Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana telah mencanangkan sejumlah strategi dalam mencegah rabies. Salah satunya adalah dengan mengajak desa adat untuk membuat hukum adat yang dapat mengontrol anjing peliharaan warga agar tidak dilepasliarkan.
"Kalau kita berani memelihara anjing, berarti kita harus berani juga untuk tidak meliarkan anjing itu," tegasnya.
Pihaknya akan fokus menyusun dan menjalankan strategi penanggulangan
rabies, sehingga ke depannya kasus rabies dapat diredam dan tidak terjadi lagi. (N-2)
Rabies merupakan penyakit akut yang menyerang saraf, disebabkan oleh Lyssavirus yang terdapat pada air liur hewan penular rabies. Menurutnya, penularan rabies 98% disebabkan oleh anjing.
Gejala rabies atau masa inkubasi rabies pada manusia setelah terkena gigitan akan timbul dalam waktu yang sangat bervariasi.
Wamenta Harvick Hasnul Qolbi mengatakan masyarakat punya peran besar melaporkan hewan peliharaan yang memiliki gejala rabies kepada petugas terdekat.
Rabies adalah penyakit zoonosis yang ditularkan melalui gigitan hewan, terutama anjing, yang terinfeksi virus rabies. Penyakit ini mematikan jika tidak segera ditangani.
Di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, dari 257 kasus gigitan anjing rabies, 124 korban adalah anak-anak, terdiri dari 44 balita dan 80 anak usia sekolah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved