Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MENTERI Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mendatangi rumah kecil almarhum Fransiskus Xaverius Seda atau dikenal dengan Frans Seda yang ada di Nualolo, Lekebai, Desa Bhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Rabu (31/5).
Ia tiba di rumah masa kecil almarhum Frans Seda sekitar pukul 09.00 Wita bersama Wakil Gubernur NTT Joseph Nae Soi, Anggota DPR RI Andreas Hugo Pareira dan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo. Selanjutnya, Mahfud MD pun diterima secara adat oleh keluarga almarhum Frans Seda yang sudah lama menunggunya sejak pagi.
Mahfud diterima secara adat oleh tua adat Ria Bewa. Kemudian, Mahfud MD pun diberikan percikan air atau dalam bahasa adatnya Reba Ae Sule oleh tua adat Ria Bewa. Usai melakukan tradisi Reba AE Sule, Mahfud MD pun dikalungi selendang adat oleh putri
sulung almarhum Frans Seda yakni Eri Seda.
Baca juga : Mahfud MD Sebut NTT Gudang Perdagangan Orang
Kemudian, Mahfud MD bersama rombongan berjalan kaki memasuki pelataran kediaman rumah kecil Frans Seda atau dalam bahasa daerahnya disebut pendopo Keda Seda Mude yang diiringi dengan tarian penyambutan adat setempat.
Ia memasuki rumah kecil almarhum Frans Seda untuk dipasangkan pakaian adat lio. Selanjutnya, ia pun dikenakan sarung adat atau 'ragi.' Kemudian bahunya dilingkari luka atau selendang atau 'sembar.'
Setelah mengenakan pakaian adat seperti pria suku Lio, Mahfud MD pun keluar dari rumah kediaman kecil almarhum Frans Seda untuk dikukuhkan sebagai Ria Bewa kehormatan Ella Mego.
Baca juga : Kunjungan Menkopolhukam Mahfud MD ke NTT Diapresiasi Tokoh Muda NTT
Dalam acara pengukuhan tersebut, kepala Mahfud MD diikat podi lesu yang membentuk kerucut yang dilakukan oleh Ria Bewa.
Dengan begitu, Mahfud MD telah menjadi Ria Bewa Kehormatan Ella Mego.
Mahfud MD mengaku merasa beruntung dan terhormat bisa mengunjungi rumah kecil almarhum Frans Seda. Hal ini dikarenakan peran dari almarhum Frans Seda untuk republik ini sangat total terutama, karena Frans Seda adalah sahabat dari Bung Karno.
Bukan itu saja, kata Mahfud MD, almarhum Frans Seda juga terus bekerja untuk republik ini di era pemerintahan Soeharto sehingga bisa diterima oleh semua orang.
Baca juga : Pengamat: Perang Argumen Mahfud-Sri Mulyani Harus Diselesaikan
"Saya bersyukur sekali bisa berkunjung di rumah kecil Frans Seda ini. Apalagi saya dianugerahi Ria Bewa Kehormatan Ella Mego. Ini luar biasa," ujar laki-laki asal Madura, Jatim, itu.
Dia mengaku sebagai anak bangsa dirinya sangat menghormati almarhum Frans Seda. Bagi dia almarhum Frans Seda dengan segala usahanya terutama kemampuan dan kecerdasannya serta ketulusannya yang telah mengabdi untuk republik ini.
Sebagai anak bangsa, kata Mahfud, kita harus belajar perjuangan dari almarhum Frans Seda terutama kecintaannya kepada Republik dan kecintaannya kepada kemanusiaan sehingga bisa dijaga dengan baik.
Baca juga : Ini Alasan MAKI Laporkan Sri Mulyani, Mahfud MD dan PPATK ke Bareskrim
"Saya memberikan penghormatan kepada beliau dan mendorong kita semua untuk melanjutkan nilai-nilai yang diperjuangkan sebagai putra Flores dari suku Lio," ujar dia.
Sementara itu, Ria Bewa , Fransiskus Nira mengatakan pihak keluarga dari almarhum Frans Seda memberikan penghargaan kepada Mahfud MD sebagai Ria Bewa Kehormatan Ella Mego. Bagi dia tidak semua orang yang dapat diberikan penghargaan tersebut.
"Penghargaan Ria Bewa Kehormatan Ella Mego ini memberikan arti bahwa yang bersangkutan mengunjungi keluarganya yang ada di Mego ini. Ini sebenarnya penghormatan dari keluarga Frans Seda kepada yang bersangkutan," kata dia.
Dia mengaku Ria Bewa Kehormatan Ella Mego yang disematkan kepada Mahfud MD ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan sudah menjadi bagian dari keluarga besar yang ada di Kecamatan Mego. "Jadi yang bersangkutan sudah menjadi keluarga besar suku adat Lio yang ada di Kecamatan Mego," pungkas dia. (Z-4)
Pada 26 Agustus 1971, Frans Seda menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Perhubungan Nasional melalui Keputusan Menteri Perhubungan sesuai dengan SK. 274/G/1971.
TOKOH muda dari Nusa Tenggara Timur (NTT) Marcellus Hakeng Jayawibawa mengapresiasi kunjungan Menkopolhukam Mahfud MD ke rumah masa kecil Fransiskus Xaverius Seda
Kematian tragis ibu hamil Maria Yunita dan bayinya di Kabupaten Sikka, NTT, memicu kecaman keras dari masyarakat dan organisasi masyarakat sipil di wilayah tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka mendukung penuh pelaksanaan Festival Maumerelogia 5 yang akan berlangsung pada 15-24 Mei 2025.
Sebanyak empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual di balik kasus Hak Guna Usaha (HGU) Tanah Nangahale di Kecamatan Talibura, Kabupaen Sikka, dilaporkan ke Polda NTT.
SEJAK tanggal 25 Januari 2025 hingga hari ini, publik masih dikejutkan oleh drama tanah HGU Nangahale di Maumere, Kabupaten Sikka-Flores.
Gempa dan tsunami yang pernah melanda Teluk Maumere, Kabupaten Sikka pada 12 Desember 1992 silam masih menyisakan jejak geologi yang patut menjadi pembelajaran.
SEKTOR pariwisata sangat potensial untuk menambah pendapatan masyarakat serta meningkatkan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved