Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Lanskap Bisnis Berubah, Pemimpin Perusahaan Harus Terus Belajar

Ardi Teristi
23/5/2023 19:16
Lanskap Bisnis Berubah, Pemimpin Perusahaan Harus Terus Belajar
Program Magister Manajemen UGM menggelar edu talkshow terkait peningkatan SDM perusahaan(MI/ARDI TERISTI)

PENGELOLAAN sumber daya manusia di dunia kerja semakin kompleks. Para
pemimpin pun perlu terus meningkatkan kompetensinya di tengah situasi
perubahan lanskap bisnis yang terus terjadi.

"Peningkatan kualitas profesional, khususnya para praktisi human capital dan pemimpin perusahaan sangat dibutuhkan," kata Hendra Saputra, CEO Kuncie dalam Edu Talkshow di Ruang Pertemuan Fakultas, Gedung Magister Manajeman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Selasa (23/5).

Pasalnya, lanjut dia, krisis pandemi covid-19 telah mengubah lanskap
ekosistem bisnis secara signifikan. Dampaknya juga terasa begitu besar bagi ekosistem bisnis nasional.

"Gempuran perubahan ini membawa kita pada era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity atau Gejolak, Ketidakpastian, Kompleksitas, dan Ambiguitas) dan menghadirkan tantangan yang sulit diprediksi, khususnya pada bidang Human Capital," tambahnya.

Agar pengelolaan sumber daya manusia dan pertumbuhan bisnis yang optimal dapat diwujudkan, strategi dan implementasi yang tidak hanya kuat, tapi juga relevan dengan kondisi pascapandemi sangat dibutuhkan. Hal ini tentu menjadi tantangan baru bagi para praktisi Human Capital dan para pemimpin perusahaan.

Buka program


Program Kuncie Executive Human Capital by UGM, yang pendaftarannya dibuka hingga 2 Juni 2023, hadir untuk membantu menghadapi tantangan dan mengoptimalkan peran para leaders untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan dalam pengelolaan talenta-talenta yang ada agar dapat mendorong perusahaan secara berkelanjutan.

"Keikutsertaan dalam sebuah program belajar yang bermutu diharapkan menjadi salah satu solusi yang cepat, namun memiliki dampak dalam jangka panjang bagi perusahaan," lanjut Hendra.

Pasalnya, kemudahan akses terhadap ilmu dan pendidikan adalah fondasi bagi peningkatan kualitas manusia pada sebuah bangsa. Program ini dapat menjadi solusi bagi para praktisi human capital, pemimpin perusahaan, dan berbagai pemangku kepentingan lain atas tantangan yang timbul dalam lingkungan yang semakin dinamis.

"Pascapandemi, kita sedang menghadapi berbagai tantangan lain, termasuk krisis iklim yang tengah menjadi perhatian dunia," tambah dia.

Ketua Prodi MM FEB UGM, Prof Amin Wibowo mengatakan, pihaknya menyambut baik kolaborasi antara institusi pendidikan dengan
korporasi dalam mendorong pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Program ini diharapkan akan terus berlanjut dan berkembang sehingga dapat mendidik dan melatih para eksekutif dalam menjalankan proses bisnis.

"Para eksekutif dan karyawan dapat meningkatkan kompetensinya di dunia
kerja melalui program ini sehingga bisa menjadi SDM yang terampil dan andal di perusahaan serta institusi pemerintahan," kata dia.

Sekretaris Prodi MM FEB UGM, Rocky Adiguna, menambahkan kurikulum program ini dirancang dengan 30% teori dan 70% praktik dengan menggunakan 11 modul. Sesi pertemuan dilakukan secara hybrid
selama 17 minggu.

"Kita rancang dengan konsep kurikulum dengan tingkatan  pengetahuan dasar, pengetahuan lanjutan dan action learning program. Porsi terbesar pada praktik," tandasnya.

Sementara itu, Managing Partner di Optima Consulting, Hari Sudarmaji, mengatakan para peserta yang ikut dalam program ini akan mempelajari pengetahuan dan praktik langsung soal kepemimpinan, bisnis proses dan law and regulation.

"Di akhir sesi mereka akan mengajukan proposal ke direksi masing-masing dalam menjalankan program aksinya," tutup dia. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik