Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan jumlah dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Komodo di NTT kurang. Hal ini dilontarkan Jokowi usai meninjau kesiapan fasilitas kesehatan menjelang pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 yang akan digelar di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023.
"Saya baru saja meninjau RSUD namanya Rumah Sakit Komodo yang ada di (Kabupaten) Manggarai Barat, NTT. Ini memang bantuan dari Kementerian Kesehatan, di sini peralatan, gedungnya, semuanya dari Kemenkes," ujar Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Jokowi mengatakan pengadaan dokter spesialis harus dilakukan agar masyarakat atau pengunjung tidak perlu berobat ke provinsi lain di luar NTT. Kemenkes, terangnya, diminta untuk segera memenuhi kebutuhan itu menjelang pelaksanaan KTT ASEAN.
Baca juga: Pertemuan Pejabat Senior ASEAN Bahas Isu Prioritas
"Sehingga penyakit apa pun yang ada di sini tidak usah kita harus ke provinsi atau ke Jakarta, cukup ditangani di tingkat kabupaten. Dan juga ini untuk kemarin kita kejar ini dalam rangka untuk persiapan KTT ASEAN," kata dia.
Seperti disebutkan sebelumnya, RSUD Komodo merupakan rumah sakit yang dibangun dengan dana bantuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Untuk pembangunan fisik RS tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah menghabiskan anggaran Rp220 miliar. Meskipun peralatan yang ada di RSUD itu sudah sangat baik, presiden mengatakan dokter spesialis masih kurang.
Baca juga: Kepala Negara ASEAN Mulai Tiba di Labuan Bajo, Berikut Jadwal Kedatangannya
"Kalau kita lihat tadi untuk peralatan sudah sangat bagus, untuk jantung, stroke, semuanya ada, tetapi problemnya ada di masih kekurangan dokter spesialisnya sehingga nanti ini yang akan segera dikejar oleh Kemenkes juga oleh RSUD Komodo agar semuanya komplit,” tambah dia. (Z-10)
Terdapat beberapa penyebab anak masih mengompol di antaranya kandung kemih berkembang lebih lambat dan masalah hormon pengatur urin
Primaya Hospital Group bekerja sama dengan Universitas Padjdadjaran Bandung dalam program pendidikan dokter spesialis.
UNTUK menjadi dokter spesialis, seorang dokter umum harus sekolah lagi.
MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sangat gandrung menarasikan bahwa negeri ini kekurangan dokter.
SEKDA Pemkab Tangerang, Maesyal Rasyid, mendatangi RSUD Kabupaten Tangerang, untuk memastikan penanganan terhadap Engky, 33, penderita obesitas seberat 200 kilogram.
Para peserta menjalani beragam pemeriksaan untuk mendeteksi adanya kelainan pada organ.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved