Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Ke Museum Multatuli, Ganjar Pelajari Jejak Perjuangan Bung Karno Persatukan Masyarakat

Media Indonesia
29/4/2023 22:31
Ke Museum Multatuli, Ganjar Pelajari Jejak Perjuangan Bung Karno Persatukan Masyarakat
Ganjar Pranowo di Museum Multatulis, Lebak, Banten(DOK/PDIP)

GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Museum Multatuli di Jalan Alun-alun No 8, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Sabtu (29/4).

Museum Multatuli adalah bangunan yang meninggalkan jejak antikolonialisme dan sejarah masyarakat Banten melawan penjajahan di provinsi yang pada abad ke-5 merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanegara ini.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar bersama Politikus PDIP Rano Karno beserta DPP dan DPC PDIP di Banten melihat kisah perjuangan sastrawan Belanda, Eduard Douwes Dekker atau Multatuli yang mengkritik perlakuan buruk penjajah atas masyarakat Indonesia di Banten.

Selain itu, bakal calon presiden (bacapres) 2024 dari PDIP itu juga mempelajari perjuangan Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno alias Bung Karno yang turut terekam dalam museum tersebut.

Ganjar menjelaskan, pada  1957 silam, Bung Karno memberikan orasi kepada masyarakat Banten di Lapangan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Kala itu Bung Karno membakar semangat persatuan masyarakat dalam bingkai Demokrasi Terpimpin.

Saat itu, lanjutnya, Bung Karno menunjukkan wajah seorang pemimpin dengan gagasan yang mempersatukan. Dia membayangkan bagaimana Bung Karno mempersatukan pemikiran dan ide-ide masyarakat Banten yang kala itu berbeda.

“Maka 57 saja pasca merdeka terjadi situasi yang naik turun setelah Indonesia lahir itu. Orang pasti kepingin kelompok kami lebih dulu, orang pasti kepingin interest kami lebih dulu yang kalau kemudian itu tidak terkelola dengan baik, maka pasti terjadi cakar-cakaran,” katanya.

Persatuan dan kesatuan

Ganjar menjelaskan, pada orasinya Bung Karno memaparkan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan. Dengan nilai-nilai tersebut, kata Ganjar, Bung Karno menciptakan hubungan berwarganegara yang baik antar masyarakat.

“Maka betapa pentingnya persatuan itu menurut Bung Karno hari ini juga dibutuhkan. Jadi jangan sampai kita tercabik-cabik karena kita diadu domba, kita belajar dulu sejarah ada politik devide et impera, antar golongan, antar suku, antar agama, diadu-adu, jangan,” tambahnya.

Lewat perjuangan Bung Karno dalam mewujudkan persatuan Indonesia itu, dia berharap peran serta masyarakat serta pemuda-pemudi bangsa semakin kencang di masa modern seperti saat ini. Dia berharap, berbagai perbedaan di antara masyarakat menjadi jembatan persatuan.

“Kita itu Indonesia, lahirnya Bhineka Tunggal Ika. Jadi memang kita berbeda, sunnatullah-nya begitu, kita berbeda. Lahirnya juga seperti itu. Tapi kalau kita berbeda itu kekayaan, itu dipersatukan,” kata Ganjar.

Dalam safari politiknya ke wilayah Banten, Ganjar juga menghadiri halalbihalal dan siltaurahmi bersama ribuan ulama beserta pimpinan pondok pesantren di Kabupaten Lebak, Banten. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik