Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PEMKAB Ponorogo bersama Paguyuban Warga Ponorogo (Pawargo) berupaya mendaftarkan seni budaya Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda Unesco (Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada 2024.
"Kami bersama para tokoh Pawargo terus berjuang menyampaikan kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mendaftarkan seni budaya Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Tak Benda Unesco pada 2024," ungkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam acara halal bihalal Pawargo, di Ponorogo, Jatim, Senin (24/4) malam.
Baca juga: Pemkab Ponorogo Segera Bangun Monumen Reog Senilai Rp84 Miliar
Pada acara halal bihalal Pawargo bersama bupati, wakil bupati, sesepuh reog, ulama/tokoh masyarakat Ponorogo tersebut juga berlangsung pagelaran Reog Ponorogo di depan Pendopo Kabupaten Ponorogo.
Acara dihadiri dan ditonton hampir seribu orang Diaspora Ponorogo yang berbaur bersama dengan masyarakat Ponorogo.
Acara dibuka dengan sambutan Ketua Umum Pawargo Susiwijono Moegiarso dilanjutkan sambutan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan doa bersama yang dipimpin Mbah Poer (ulama dan tokoh Reog Ponorogo).
Pada acara tersebut, juga diserahkan piagam penghargaan untuk 50 tokoh pegiat Reog Ponorogo yang terdiri dari mantan pembarong, jathilan, ganongan, dan pengrawit reog.
Melalui keterangannya, Ketua Umum Pawargo Susiwijono Moegiarso menyampaikan acara ini menjadi acara tahunan yang sudah diselenggarakan kedua kalinya, dan akan terus diselenggarakan setiap Lebaran H+3 di pendopo Kabupaten Ponorogo.
"Acara ini untuk mempererat silaturahmi dan membangun komunikasi dan networking, serta mewadahi Diaspora Ponorogo yang ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam membangun Kabupaten Ponorogo," kata Susiwijono.
Baca juga: Berjalan Kaki ke Pelosok Ponorogo, Karyawan QNET Serahkan Bantuan untuk Warga
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko juga berterima kasih dan berharap para diaspora ikut bersama-sama memikirkan dan berkontribusi untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Ponorogo.
Acara utama pagelaran Reog Ponorogo dimeriahkan dengan 12 dadak merak, 12 orang penari jathilan pilihan, 8 ganongan dan pengrawit serta para pendukung gelaran Reog.
Pada gelaran Reog Ponorogo ini, Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita ikut menari bersama 12 penari jathilan dan 10 mantan penari jathilan yang sudah purnakarya.
Mbah Wondo, mantan pembarong ternama di Ponorogo yang saat ini sudah berusia 69 tahun dan kadang masih ikut membarong reog, menyampaikan sangat terharu dengan penghargaan yang diberikan Bupati Ponorogo dan Pawargo.
Juga Bu Mujayanah, generasi pertama jathilan perempuan pada tahun 1985 (sebelumnya jathilan dilakukan oleh laki-laki), merasa dihargai dan diapresiasi kiprahnya dalam seni budaya reog sebagai penari jathilan. (RO/S-2)
Dalam sidang yang digelar UNESCO, Kabupaten Ponorogo akan mewakili kota kreatif di Indonesia melalui kategori Craft dan Folk Art.
EMPAT mahasiswa Prodi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Tim MADH Creative menciptakan gim (game) bernama Lodaya Conquest.
Menurutnya kawasan MRMP tersebut juga dibangun untuk memberikan ruang kepada UMKM
“Jadi semua permintaan dari UNESCO sudah kita penuhi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama UNESCO dapat tetapkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda,”
Dalam laman resminya UNESCO menuliskan bahwa seni pertunjukan Reog Ponorogo telah masuk dalam daftar dengan nomor pengusulan 01969, dan dengan kategori Urgent Safeguarding List
Kedatangan tim asesor dari Unesco bertujuan untuk mengunjungi beberapa geosite yang ada di Kabupaten Toba.
Revalidasi UNESCO terhadap Geopark Kaldera Toba dilakukan secara berkala setiap empat tahun.
Festival Pesona Budaya Hoyak Tabuik 2025 resmi dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Minggu (6/7/2025).
Revalidasi Toba Caldera Unesco Global Geopark akan berlangsung pada 21–25 Juli 2025 dengan agenda kunjungan dua asesor dari Portugal dan Korea Selatan ke sejumlah geosite.
DESAINER dan pelestari warisan budaya Indonesia, Era Soekamto telah menerima penghargaan dari UNESCO atas komitmennya yang berkelanjutan dalam melestarikan budaya
PENGAJAR Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia Andri Purnomo menyatakan Situs Purbakala Patiayam berpotensi menjadi warisan dunia atau world heritage Unesco.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved