Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Polri: Pokemon Go Ganggu Stabilitas Keamanan Negara

Antara
21/7/2016 20:59
Polri: Pokemon Go Ganggu Stabilitas Keamanan Negara
(AP Photo/Richard Vogel)

APLIKASI permainan berbasis telepon pintar Pokemon Go yang kian marak dimainkan dan digandrungi oleh barbagai kalangan masyarakat mengganggu stabilitas keamanan negara Republik Indonesia.

Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul yang ditemui dalam kunjungannya ke Mapolda Nusa Tenggara Barat, Kamis (21/7), mengatakan, aplikasi yang belum resmi masuk ke pasar Indonesia ini, beroperasi dengan menggunakan perangkat Global Positioning System (GPS).

"Dengan begitu, dikhawatirkan akan ada upaya-upaya para pihak yang menyalahgunakannya. Bisa saja dengan 'pokemon'-nya terdeteksi di objek vital yang kerahasiaannya harus dijaga, ini kan membahayakan keamanan," kata Martinus.

Karena itu, Polri beberapa waktu lalu telah mengeluarkan kebijakan melalui telegram rahasia, khususnya bagi internal kepolisian, yakni larangan yang ditujukan kepada seluruh anggota agar tidak memasang aplikasi permainan Pokemon Go ke dalam telepon genggam androidnya.

"Selain dapat mengganggu konsentrasi anggota dalam bertugas, permainan ini juga dapat membuka peluang kepada pihak yang sengaja ingin mengetahui lokasi strategis milik kepolisian, ini harus dicegah," katanya.

Dalam kesempatan itu, Martinus kembali mengingatkan kepada seluruh anggota yang masih menggunakan aplikasi ini untuk segera menghapusnya.

"Kalau pun masih ada kedapatan yang menggunakan aplikasi ini, kita akan berikan sanksi tegas, tidak hanya dalam bentuk teguran. Bahkan, akan diberikan sanksi disiplin," ujar Martinus.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijaksana dalam menggunakan aplikasi tersebut. Jangan sampai karena terlena bermain aplikasi yang harus memburu 'pokemon', yang bersangkutan menjadi korban.

"Masyarakat harus lebih selektif. Kalau sembarang digunakan, apalagi saat sedang berkendara, ini bisa membahayakan keselamatan jiwa," katanya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya