Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ARUS balik gelombang kedua kembali memakan korban, Bus Kramat Djati B 7075 TGB bertabrakan dengan truk W 9233 UN di tanjakan Alas Roban, Plelen, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, enam orang tewas dan 27 penumpang lainnya luka-luka.
Pemantauan Media Indonesia di pantura Minggu (17/7) kepadatan arus kendaraan di jalur pantura Semarang-Pekalongan meningkat hampir dua kali lipat disbanding sebelumnya sejak Sabtu (16/7) siang, arus balik gelombang kedua menjadikan beberapa ruas jalan tersendat terutama di persimpangan jalan dan penyempitan badan jalan.
Arus balik gelombang kedua kembali memakan korban, kecelakaan hebat terjadi Sabtu (16/7) malam sekitar pukul 19.30 WIB, sebuah Bus Kramat Djati B 7075 TGB menabrak truk W 9233 UN yang sedang memutar arah di tanjakan Alas Roban, Plelen, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang mengakibatkan enam orang tewas dan 27 penumpang lainnya luka-luka.
Para korban baik tewas maupun luka langsung dievakuasi dan dilarikan ke RSI Weleri dan RSUD Soewondo, Kendal untuk mendapatkan perawatan intensif, enam korban tewas yakni Kasmin,31, warga Kecamatan Karangrayung, Grobogan, Muh Ali Mustofa,26, warga Kecamatan Kayen, Pati, Eni Novitasari,27, warga Kecamatan Godong, Grobogan, Wati Riyanti, Warga Karangwuni, Grobogan dan dua korban lagi belum terindentifikasi.
Pemantauan di lokasi kejadian, akibat kecelakaan tersebut kemacetan mencapai 5 kilometer terjadi di ruas jalur pantura Semarang-Batang, karena bus dan truk yang melintang cukup menyulitkan warga dan petugas kepolisian serta tim medis berupaya mengevakuasi korban yang terjepit dan sebagian terlempar keluar.
“Tabrakan itu cukup kencang, suara benturan terdengar hingga radius 500 meter dari lokasi kejadian dan ketika kita dekati suara jerit dan tangis korban baik yang masih terjepit di dalam bus maupun terlempar keluar,” kata Jasmin,51, warga sekitar.
Sementara itu seorang korban Didik Wicahyono di ruang UGD RSI Weleri, Kendal mengatakan bus dalam kondisi penuh dengan penumpang melaju dalam kecepatan sedang, bahkan sebelumnya sempat istirahat untuk makan di Gringsing, tapi tiba-tiba sampai di TKP ada truk yang hendak berputar arah dan tertabrak bagian belakang. “Korban sebagian besar mereka yang duduk di deretan sebelah kiri,” katanya.
Kepala Polsek Gringsing, Polres Kendal Ajun Komisaris Akhmad Al Munasifi mengatakan kecelakaan tersebut terjadi diduga karena minimnya penerangan jalan di jalur tersebut, sehingga ketika bus yang berjalan dari arah timur (Semarang) melaju dengan kecepatan tinggi tidak melihat ada truk yang sedang memutar arah.
Akibat dekatnya posisi antara bus dan truk, lanjut Akhmad Al Munasifi, sopir bus tidak dapat menghentikan laju kendaran hingga tabrakan tidak terhindar, mengakibatkan truk terbalik dan bus terlempar melintang jalan.
Kepala Subdit Gakkum Ditlantas Polda Jateng Ajun Komisaris Besar Pungky Bhuana Santoso mengatakan petugas masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa kedua sopir di Polres Batang. “Tunggu saja hasil penyelidikan yang sedang dilakukan,” tambahnya.
Namun menurut keterangan saksi, demikian Pungky Bhuana Santoso, kejadian tersebut berawal ketika bus PO Kramat Djati B 7075 TGB yang melaju dalam kecepatan tinggi dari arah timur, ketika bermaksud menyelip sebuah truk tiba-tiba di depan ada sebuah truk W 9233 UN yang sedang berputar arah, sehingga langsung menabrak bagian belakang.
Humas Rumah Sakit Islam (RSI) Waleri Farid Hermawan mengatakan berdasarkan data yang ada jumlah 27 orang luka-luka dan kini dibawa ke Kendal, sedangkan enam korban tewas sudah di kamar jenazah dan masih dilakukan identifikasi. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved