Senin 13 Maret 2023, 21:06 WIB

Penaikan Harga belum Maksimalkan Penyerapan Beras di Klaten

Djoko Sardjono | Nusantara
Penaikan Harga belum Maksimalkan Penyerapan Beras di Klaten

MI/DJOKO SARDJONO
Bulog Klaten menggelar operasi pasar beras murah

 

KEBIJAKAN fleksibilitas harga gabah dan beras dalam rangka
penyelenggaraan cadangan beras pemerintah (CBP) belum dilaksanakan
secara maksimal di Klaten, Jawa Tengah, karena harga gabah tinggi di
tingkat petani.

Fleksibilitas harga gabah dan beras dalam rangka penyelenggaraan CBP
ditetapkan melalui SK (Surat Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional
(Bapanas) No 62/KS.03.03/K/3/2023. Kebijakan itu berlaku mulai 11 Maret
2023.

Kepala Gudang Bulog Meger Klaten, Syamsul Bahri, mengatakan kebijakan
fleksibilitas harga gabah dan beras belum dapat diterapkan dalam
kegiatan penyerapan di Klaten. Pasalnya, harga gabah di tingkat petani
tinggi.

"Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sekarang ini Rp6.000 per kg setelah pemerintah (Bapanas) mengeluarkan kebijakan baru tentang fleksibilitas harga gabah dan beras," imbuhnya.

Berdasarkan SK Kepala Bapanas No  62/KS.03.03/K/3/2023, GKP di petani
Rp5.000 per kg, gabah kering giling (GKG) di penggilingan Rp6.200 per
kg, GKG di gudang Bulog Rp6.300 per kg, dan beras di gudang Bulog
Rp9.950 per kg.

Menurut Syamsul, petani sekarang cerdas. Bagaimana tidak. Begitu
mengetahui ada kebijakan baru tentang fleksibilitas harga gabah dan
beras, mereka langsung merespon dengan menaikkan harga jual gabah hasil
panennya.

Harga GKP di tingkat petani khususnya di Klaten saat ini sudah Rp6.000
per kg, atau Rp1.000 di atas fleksibilitas harga GKP yang ditetapkan
Bapanas. Hal ini yang menyebabkan penyerapan gabah petani tidak bisa
maksimal.

"Harga gabah di tingkat petani tinggi, sehingga penyerapan gabah
tidak mungkin bisa maksimal. Kita sudah melakukan penyerapan, tetapi
hasilnya tentu tidak seperti yang diharapkan oleh pemerintah," ujar
Syamsul, Senin (13/3).

Harga gabah di petani tinggi berdampak pada harga beras di pasar mahal,
menurut Syamsul, karena petani juga mau mencari untung. Tapi, konsumen  
menjerit karena harga beras melambung. Problem ini yang perlu
dipecahkan.

"Penyerapan gabah petani terbentur harga yang tinggi. Karena itu, untuk pengadaan cadangan beras kita perlu impor dengan harga
murah. Karena, kegiatan penyerapan gabah dan beras juga tidak maksimal," pungkasnya. (N-2)

VIDEO TERKAIT:

Baca Juga

Antara/Kornelis Kaha

Gunung Api Ile Lewolotok Erupsi, Masyarakat Diimbau Tidak Lakukan Aktivitas di Sekitar Gunung

👤Atalya Puspa 🕔Senin 27 Maret 2023, 15:54 WIB
GUNUNG Api Ile Lewolotok di Nusa Tenggara Timur kembali mengalami erupsi. Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana...
DOK MI.

Warga Australia Ditemukan Meninggal Dunia di Gili Trawangan Lombok

👤Mediaindonesia.com 🕔Senin 27 Maret 2023, 13:18 WIB
Seorang warga Australia bernama Alan Evan Croft, 71, ditemukan meninggal dunia dalam kamar penginapannya di Dusun Gili Trawangan, Kabupaten...
Metrotv/Fransiskus Gerardus Molo

Demi Rawat Tanaman Komoditi, Yosep Hidup Sendiri di Ujung Flores Timur 

👤Fransiskus Gerardus Molo 🕔Senin 27 Maret 2023, 11:00 WIB
Gubuknya yang sederhana masih berada di wilayah Desa Lamatutu, Kecamatan Tanjung Bunga. Lokasinya kurang lebih 5 kilometer dari permukiman...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya