Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hari Perempuan Jadi Momentum Perlawanan terhadap Diskriminasi

Fransiskus Gerardus Molo
09/3/2023 14:36
Hari Perempuan Jadi Momentum Perlawanan terhadap Diskriminasi
Pemuda, ibu PKK, ibu-ibu kelompok peka desa Kimakamak mengikut Diskusi Publik Hari Perempuan Internasional.(Metro TV/Fransiskus Gerardus Molo)

MENYAMBUT Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Rabu, 8 Maret 2023, beberapa organisasi dan komunitas pemuda di Flores Timur yakni Pembaru Flores Timur, Suluh Perempuan, Mawar Merona dan Lapak Putri Pak Tani melaksanakan diskusi publik dengan mengambil tema Sejarah Hari Perempuan Internasional serta Pentingnya Keterlibatan Perempuan dalam Perjuangan Bersama Masyarakat.

Diskusi tersebut dilaksanakan di desa Kimakamak, Adonara, Flores Timur, Rabu (8/3).

Aktivis Mawar Merona, Nisya Tukan, mengatakan Hari Perempuan harusnya bisa menjadi momentum perlawanan di tengah berbagai penindasan yang dialami di berbagai sektor seperti ekonomi, politik, dan kebudayaan.

Ia juga menjelaskan bagaimana pentingnya organisasi perempuan sebagai suatu wadah perlawanan yang terus mengampanyekan berbagai problem yang dialami oleh rakyat khusususnya kaum perempuan itu sendiri.

“Kaum perempuan harus bangkit dari berbagai penindasan yang dialami di berbagai sektor seperti ekonomi, politik dan kebudayaan,” tegas Nisya.

Senada, Srikandi Merah dari organisasi Suluh Perempuan menjelaskan soal situasi perempuan hari ini yang terus berada dalam suatu problem mendasar yang disebabkan oleh eksisnya sistem feodal patriarkal yang terus di langgengkan dalam kehidupan sosial masyarakat.

“Sistem patariarki yang kemudian menempatkan perempuan sebagai manusia nomor dua dalam kelas sosial masyarakat menyebabkan banyak sekali perempuan yang terdiskriminasi,” tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa problem perempuan bukan hanya menjadi problem perempuan itu sendiri tetapi menjadi problem Bersama. Sehingga solidaritas setiap elemen masyarakat sangat penting untuk melancarkan perjuangan bersama.

Adapun, sebagai seorang pegiat ekonomi kreatif dari komunitas Lapak Putri Pak Tani , Fitria Dahlan, menjelaskan pentingnya keterlibatan perempuan dalam membangun ekonomi kreatif untuk melawan suatu dogma yang mengatakan tugas perempuan hanya sebatas ranah domestik.

Fitri juga menjelaskan diskusi ini harusnya bisa menjadi suatu kegiatan yang intens dilakukan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat bukan hanya kaum perempuan melainkan juga seluruh elemen masyarakat sehingga bisa menjadi pemahaman bersama. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya