Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KETUA DPD Partai Demokrat Sumatra Barat, Mulyadi merespons hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebutkan bahwa elektabilitas Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi pasangan paling tinggi di antara sejumlah nama calon Presiden (capres) dan calon wakil Presiden (cawapres) di Pemilu 2024.
Menurut dia, mayoritas masyarakat arus bawah di Sumbar berharap agar duet Anies dan AHY segera dideklarasikan. Mereka melihat pasangan tersebut cocok dan pas untuk berlaga di pemilu mendatang.
"Hasil survei tidak jauh beda dari apa yang ditemui saat datang ke daerah-daerah di Sumbar. Mereka berharap agar duet Anies-AHY sebagai capres dan cawapres pemilu besok. Survei itu benar apa adanya sesuai dengan hasil apa yang di dapatkan saat bertemu dengan masyarakat," ujar Mulyadi lewat pernyataan yang diterima, Rabu (2/3).
Saat terjun ke lapangan, sambungnya, banyak tokoh masyarakat yang menyebutkan bahwa Anies-AHY merupakan tokoh muda yang dianggap pantas melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
"Mereka menyampaikan Anies-AHY adalah paduan yang sangat serasi dan saling mengisi. Inilah pasangan capres-cawapres yang kami rindukan di Sumatra Barat," tandas mantan anggota DPR RI tiga periode ini
Pasalnya, jelas dia, masyarakat Sumatra Barat meyakini Anies dan AHY dapat membawa perubahan dan perbaikan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Banyak harapan masyarakat kepada Anies-AHY," tandasnya.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia, memaparkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia sepanjang Januari hingga Februari 2023.
Survei di Sumatera Barat menunjukkan dua nama bakal calon presiden memiliki tingkat popularitas di atas 90 persen yaitu Prabowo Subianto sebesar 97,2 persen dan Anies Baswedan 90,4 persen.
Sementara dalam simulasi top of mind elektabilitas nama Anies Baswedan berada di posisi teratas dengan tingkat elektabilitas mencapai 37 persen. Disusul oleh Prabowo Subianto di posisi kedua dengan elektabilitas 24,8 persen. Ganjar Pranowo berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 4,9 persen dan sedangkan nama-nama lain masih berada di bawah tiga persen.
Dalam simulasi semi terbuka dengan 33 nama, Anies Baswedan kembali menduduki posisi teratas dengan tingkat elektabilitas 44,4 persen. Prabowo Subianto di posisi kedua dengan elektabilitas 31,0 persen dan Ganjar Pranowo kembali berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 6,7 persen. Sedangkan nama-nama lain masih berada di bawah enam persen,
Temuan tidak jauh berbeda juga diperoleh saat melakukan simulasi 10 nama. Anies Baswedan di posisi teratas dengan tingkat elektabilitas 44,5 persen dan Prabowo Subianto mengikuti di posisi kedua dengan elektabilitas 31,2 persen. Adapun Ganjar Pranowo di posisi ketiga dengan elektabilitas 7,0 persen.
Elektabilitas Anies Baswedan juga unggul saat dilakukan simulasi empat dan tiga nama.
Sementara itu ketika dilakukan simulasi empat nama Anies Baswedan memperoleh elektabilitas 46,5 persen. Disusul secara berturut-turut oleh Prabowo Subianto dengan 32,7 persen, Ganjar Pranowo dengan 7,7 persen dan AHY dengan 6,2 persen. Jumlah responden TT / TJ / rahasia 6,9 persen.
"Adapun saat dilakukan simulasi tiga nama elektabilitas Anies Baswedan naik menjadi 49,6 persen. Prabowo Subianto naik sedikit menjadi 33,9 persen. Elektabilitas Ganjar Pranowo stagnan di angka 7,7 persen sedangkan jumlah responden TT / TJ / rahasia 8,9 persen," katanya peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro.
Dalam simulasi head to head dengan Prabowo Subianto, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut 51,4 persen dan Prabowo Subianto 36,6 persen. Sedangkan dalam simulasi head to head dengan Ganjar Pranowo, elektabilitas Anies Baswedan mencapai 64,0 persen dan Ganjar Pranowo 11,2 persen.
Ia mengatakan survei ini juga memotret elektabilitas nama-nama bakal calon wakil presiden dan dalam simulasi semi terbuka 17 nama, AHY menduduki posisi teratas dengan tingkat elektabilitas 32,8 persen dan Sandiaga Salahuddin Uno di posisi kedua dengan elektabilitas 29,6 persen. Elektabilitas dari nama-nama lain masih belum mencapai 10 persen. Jumlah responden TT / TJ / rahasia 13,4 persen.
"Di Sumatera Barat AHY juga menduduki posisi teratas sebagai calon wakil presiden yang dianggap paling layak mendampingi Anies Baswedan, Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo," pungkas Bawono. (OL-8)
KPU RI melakukan kontrak dengan broker Alfalima Cakrawala Indonesia untuk penyewaan private jet.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) menegaskan bawa penyewaan pesawat jet saat pelaksanaan Pemilu 2024 dilakukan sebagai langkah operasional strategis dalam situasi luar biasa.
PENURUNAN skor dan peringkat Indonesia dalam indeks demokrasi 2024 yang dirilis Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan adanya proses otoritarianisasi.
TULISAN ini merupakan hasil riset Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Formappi mendorong agar DPR RI lebih memperhatikan Revisi Undang-Undang (UU) Pemilu. Hal itu lantaran RUU Pemilu tidak termasuk dalam prioritas yang akan dibahas DPR pada tahun 2025.
TAHUN 2024 ialah tahun pemilu kolosal. Pemilu legislatif, presiden, dan kepala daerah diborong penyelenggaraannya dalam satu tahun yang sama.
Menko bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menepis isu hubungannya dengan Wapres Gibran renggang karena tidak disalami saat acara tersebut.
AHY enggan berkomentar lebih jauh. Dia menegaskan bahwa hubungannya dengan Gibran sangat baik.
Gibran membagikan momen bersama AHY dan Bahlil menjawab isu hubungan mereka tak harmonis.
Gestur Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tak menyalami menteri beberapa waktu lalu dinilai mengonfirmasi adanya perang dingin atau hubungan yang renggang.
Gestur Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tak menyalami sejumlah menteri beberapa waktu lalu memberi kesan negatif.
Puan meminta agar publik berpikiran positif. Karena suasana yang terjadi dalam kegiatan tersebut berlangsung guyub.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved