Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bantul, Bitung, Salatiga, dan Surakarta Adu Kreatif untuk Dinominasikan ke UNESCO

Iis Zatnika
15/2/2023 16:33
Bantul, Bitung, Salatiga, dan Surakarta Adu Kreatif untuk Dinominasikan ke UNESCO
Dok Kemenparekraf( Diskusi Pendampingan Usulan Nominasi Kota Kreatif Unesco 2023 diselenggarakan Selasa, (14/2) di Jakarta.)

            Indonesia mengajukan Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta (bidang crafts and folk art), Kota Bitung, Sulawesi Utara (bidang gastronomi), Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (bidang crafts and folk art), Kota Salatiga, Jawa Tengah (bidang gastronomi), serta Kota Surakarta Jawa Tengah (bidang crafts and folk art) pada periode pengusulan nominasi program UNESCO Creative City Network (UCCN) atau Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023.
            Kemenparekraf/Baparekraf akan memberikan pendampingan kepada kelima kabupaten/kota tersebut dalam mempersiapkan naskah pengusulan ke UNESCO. Setelah itu, pada Mei, akan diseleksi oleh Panitia Seleksi Nasional Pengusulan Nominasi Anggota Jejaring Kota Kreatif UNESCO 2023. Panitia akan menetapkan dua kota dari 2 dua bidang berbeda sebagai nominasi kota kreatif dari Indonesia. Sebelumnya, Kemenparekraf/Baparekraf telah menerima pengajuan dari lima kota tersebut.
            “Karena pengajuan dalam program ini bersifat bottom up,” kata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Fransiskus Xaverius Teguh dalam acara diskusi Pendampingan Usulan Nominasi Kota Kreatif Unesco 2023, Selasa, (14/2) di Jakarta.
            Frans menjelaskan, program di bawah mandat UNESCO UCCN yang diluncurkan sejak 2004 itu bertujuan membangun budaya perdamaian dan pembangunan berkelanjutan. Dengan menciptakan jejaring ini, UNESCO mempromosikan pentingnya industri budaya dan kreatif untuk pembangunan kota yang berkelanjutan.
            Pentingnya kota berkelanjutan ini telah ditegaskan dan diperkuat oleh Konvensi Perlindungan dan Promosi Keanekaragaman Ekspresi Budaya (2005) dan Program Aksi 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Rencana Kota baru. Jejaring ini menunjukkan implementasi di tingkat kota, menggabungkan tujuan Agenda 2030 dan Agenda Baru Perkotaan.      
            “Manfaat dengan mengikuti program ini adalah kota ini akan makin dikenal, ini adalah media promosi, juga aka nada kerjasama internasional antar kota-kota di dunia. Fokusnya adalah kreativitas sebagai faktor strategis dalam upaya menuju pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan. Tentunya, hal ini akan berdampak secara ekonomi nantinya,” kata Frans.
            Frans menjelaskan, UNESCO telah mendorong jejaring 295 kota dari 90 negara, meliputi 7 bidang kreativitas yaitu crafts and folk art, desain, film, gastronomi, literasi, seni, dan musik. Sebelumnya Indonesia telah memiliki empat kota yang terdaftar dalam UCCN, yaitu Kota Pekalongan, Jawa Tengah di bidang crafts and folk arts,  pada 2014. Selanjutnya, Kota Bandung, Jawa Barat di bidang desain pada 2015. Berikutnya, Kota Ambon di bidang musik pada  2019 serta Kota Jakarta di bidang literasi pada 2021. (X-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika
Berita Lainnya