Selasa 07 Februari 2023, 23:14 WIB

Sultan HB X Minta Pengusaha Beri Upah Perajin di DIY Lebih Baik

mediaindonesia.com | Nusantara
Sultan HB X Minta Pengusaha Beri Upah Perajin di DIY Lebih Baik

ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Ilustrasi: gebyar Batik Sleman 2022 dengan tajuk Bangga Berbatik di Sleman City Hall (SCH) Sleman, D.I Yogyakarta.

 

GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pengusaha produk kerajinan baik perhiasan maupun batik, memberikan upah yang lebih baik kepada para perajin lokal di wilayahnya.

"Karena keprihatinan saya tenaga-tenaga pembatik, tenaga-tenaga yang membuat perhiasan seperti di Kota Gede dan sebagainya, itu harapan saya meningkat penghasilannya," kata Sultan HB X pada Perayaan Satu Tahun Teras Malioboro di Pelataran Teras Malioboro 1, Yogyakarta, Selasa.

Menurut Sultan, jika upah yang didapatkan para perajin di DIY masih kecil maka regenerasi sulit dilakukan sehingga hanya diisi oleh para orang tua.

"Selama para pengusaha itu bikin kain batik dari apa pun entah sutera atau katun untuk perhiasan, untuk aksesori itu tetap penghasilannya kecil, saya yakin yang kerja hanya orang tua, tidak akan ada pemuda yang mau (menjadi perajin)," kata Sultan.

Baca juga: BI DIY Catat Pertumbuhan Ekonomi DIY di 2022 Tertinggi se-Jawa

Padahal, menurut dia, pada tahun ini Pemda DIY memproyeksikan bisnis fesyen yang juga mencakup aneka produk kerajinan meliputi batik, perhiasan, hingga aksesori bakal mampu mendorong pertumbuhan ekonomi DIY.

Ia menilai bisnis itu memiliki potensi cukup besar untuk terus tumbuh dan berkembang di wilayahnya.

"Fesyen itu tidak sekadar kita bicara baju atau celana. Fesyen itu ya kelengkapan dari itu, ada sepatu, kaus kaki, kalau ibu-ibu ya ada aksesori, perhiasan, ada tas, topi, ada gift entah dari rotan, kayu atau besi. Potensi itu di Yogyakarta sengat besar," ujar dia.

Karena itu, ia berharap kalangan pengusaha atau pedagang produk kerajinan, termasuk yang ada di Teras Malioboro 1 maupun 2 memiliki kesadaran untuk ikut meningkatkan kesejahteraan para perajin.

Tanpa memperhatikan hal itu, Sultan khawatir usaha aneka produk kerajinan di provinsi ini lambat laun akan mati karena tidak ada regenerasi.

"(Pengusaha) jangan mau untung sendiri, harganya (dijual) jutaan tapi memberikan upah (perajin) relatif kecil, maka makin lama bukan tumbuh tapi makin lama akan mati karena tidak ada orang muda yang mau menggantikan pembatik-pembatik di Yogyakarta karena upah yang tidak memungkinkan," tutur Sultan.
(Ant/OL-17)

Baca Juga

thinkstock

ICJR : Persetubuhan dengan Anak Adalah Perkosaan

👤Indriyani Astuti 🕔Jumat 02 Juni 2023, 11:50 WIB
ICJR menegaskan bersetubuh dengan anak adalah perkosaan atau dikenal dengan statutory...
ANTARA/HENDRA NURDIYANSYAH

Jokowi Janjikan Jalur Lintas Selatan Selesai Tahun Ini

👤Indriyani Astuti 🕔Jumat 02 Juni 2023, 11:21 WIB
Dengan hadirnya jalur lintas selatan, diharapkan distribusi logistik, mobilitas barang dan jasa lebih...
ANTARA/NOVA WAHYUDI

Pelajar Belitung Diminta Jadi Duta Pengentas Stunting

👤Rendy Ferdiansyah 🕔Jumat 02 Juni 2023, 11:15 WIB
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan tidak menikah di usia...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya