Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

BPOM Kepri Buru Distributor Vaksin Palsu

Hendri Kremer
11/7/2016 17:08
BPOM Kepri Buru Distributor Vaksin Palsu
()

BADAN Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Wilayah Kepulauan Riau di Batam menemukan vaksin palsu di dua fasilitas kesehatan berupa klinik dan apotek. Yakni Batam Medical Clinik dan Kimia Farma.

"Ada di dua tempat, Kimia Farma dan Batam Medical Clinic, yang ditemukan oleh BPOM. Kami akan terus melakukan penelusuran lebih lanjut hingga ke Puskesmas," ujar kepala BPOM Kepri Setia Murni, Senin (11/7).

Dia menjelaskan vaksin itu diketahui dibeli dari distributor freelance atau lepas/ "Distributor tersebut saat ini sedang kami cari di mana keberadaannya dan tentu saja kami akan berkoordinasi dengan Polda Kepri dalam hal ini," ujarnya.

"Mereka beli dari distributor freelance. Yang memberikan pengadaan vaksin palsu dan klinik ini sudah didatangi dan kami periksa siapa-siapa saja orang yang terlibat," ujarnya.

Namun begitu, masyarakat Kota Batam tidak perlu cemas. Dan sejauh ini pelapor yang telah menggunakan vaksin palsu belum ada sehingga masih dikategorikan aman untuk sementara ini.

Berdasarkan data BPOM Kepri, ada sekitar 38 sarana pelayanan kesehatan di Batam, Tanjung Pinang, dan Tanjung Balai Karimun, yang ditelusuri BPOM untuk menemukan vaksin palsu. Vaksin palsu itu diketahui sudah beredar sejak tahun
2003 itu.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Batam Djadi Radjaguguk mengatakan perangkat Kota Batam hendaknya tidak tinggal diam terkait vaksin palsu ini dan bergerak cepat. Jika sampai dibiarkan, akan menyebabkan ketidak percayaan masyarakat Batam terhadap institusi
kesehatan.

"Jadi sebagai pengusaha kami menyerukan agar masyarakat secepatnya melaporkan jika memang terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jangan diam saja. Ini berguna untuk tujuan agar masyarakat tidak resah menanggapi kasus ini," katanya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya