Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
JEBOLNYA tanggul Sungai Babon tidak hanya menimbulkan banjir bandang di Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, tetapi juga mengakibatkan banjir hingga mencapai 0,5-1 meter di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Akibatnya, ratusan warga terpaksa dievakuasi.
Pemantauan Media Indonesia Sabtu (7/1), petugas dari kepolisian, TNI, Tim SAR, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta relawan Demak menggunakan beberapa perahu karet terus bergerak melakukan evakuasi terhadap ratusan warga Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
Tanggul Sungai Babon kembali jebol mengakibatkan banjir merendam desa itu setinggi 0,5-1 meter, bahkan curah hujan yang masih tinggi di daerah hulu di Kabupaten Semarang berpotensi mengakibatkan banjir semakin meningkat.
"Tadi ada tiga warga dilarikan ke RSUD Wongso Negoro Semarang dan Puskesmas Mranggen karena sakit," kata Kepala Polres Demak Ajun Komisaris Besar Budi Adhy Buono saat dimintai konfirmasi.
Selain mengevakuasi ratusan warga ke daerah aman akibat banjir tersebut, lanjut Budi, kepolisian bersama tim gabungan juga telah
mendirikan dapur umum dan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada warga.
Baca juga: Banjir Meteseh Semarang, BPBD Jateng Turunkan Dua Tim Evakuasi
"Kita juga patroli menjaga rumah warga yang ditinggalkan," imbuhnya.
Banjir melanda Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak ini, kata dia, terjadi karena tanggul Sungai Babon jebol. Sehingga untuk mengantisipasi ketinggian air semakin naik karena intensitas hujan masih tinggi, mereka pun mengevakuasi ratusan warga.
Sementara itu, warga yang berada di daerah aliran sungai (DAS) Babon seperti Genuk dan Sayung juga mengaku terus waspada, karena saat ini ketinggian air sungai telah menyentuh bibir tanggul.
"Kami siaga karena ketinggian air sungai telah menyentuh bibir tanggul, kita khawatir ada tanggul jebol seperti daerah atas," ujar Poniman, 50, warga Genuk, Kota Semarang.
Hal itu juga diungkapkan Solichin, 45, warga Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, lainnya yang khawatir banjir bandang terjadi seperti beberapa tahun lalu.
"Kita giatkan patroli sekitar tanggul agar dapat diantisipasi sedini mungkin," imbuhnya. (OL-16)
Kendati tidak begitu luas, pihaknya tetap menghimbau warga di musim kemarau tidak membuka kebun dengan cara membakar.
"Tim melalukan pemantauan sekaligus menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada warga pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan,"
Antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri,
Sembilan Rukun Tetangga (RT) di Jakarta Barat dan Jakarta Utara masih terendam banjir hingga Rabu (9/7) pagi. Ketinggian air bervairasi, mulai 30 centimeter (cm) hingga satu meter.
Selain rob, hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya juga menaikkan status sejumlah pos pantau dan pintu air menjadi siaga hingga siaga 1 atau bahaya.
Sebanyak 35 rukun tetangga (RT) di DKI Jakarta masih dilanda banjir hingga Selasa (8/7) pukul 05.00 WIB. Banjir Jakarta terjadi karena hujan yang intens dan pasang air laut maksimum sejak Senin.
BANJIR rob yang terjadi di kawasan Sayung Kabupaten Demak masih terus berlangsung. Banjir rob yang sudah berlangsung sejak 1990 ini dapat ditangani cepat hanya dengan pembangunan tanggul laut.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob yang melanda wilayah Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, mulai surut berkat upaya intensif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Hingga Selasa (10/6) malam banjir rob merendam di Jalur Pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Puluhan ribu ikan naik ke permukaan setelah terjadi hujan deras dan aliran air mulai surut, hasil uji air sungai di titik pertama depan sebuah pabrik menunjukkan pH : 7,6
Warga rela menginap di Madjid Agung Demak yang dibangun oleh para wali tersebut, mereka tampak bergembira ketika mendapatkan bagian dari tumpeng dan gunungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved