Headline

Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.

Fokus

Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.

BTS Dibangun tapi Anak Sekolah Naik Gunung Cari Sinyal

Yohanes Manasye
23/12/2022 14:47
BTS Dibangun tapi Anak Sekolah Naik Gunung Cari Sinyal
Anak-anak Suku Sasak menggunakan akses internet Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) di Desa Sade, Pujut, Lombok Tengah.(MI/Susanto.)

MENTERI Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate menjawab masalah sinyal internet yang kerap dikeluhkan masyarakat pelosok di Nusa Tenggara Timur selama ini. Keluhan tersebut mestinya tidak terjadi karena pembangunan infrastruktur digital sedang masifnya dilakukan di wilayah itu. 

"Lalu tiba-tiba ada kepala desa naik pohon cari sinyal atau anak-anak naik bukit, gunung, dan sebagainya untuk mendapatkan sinyal, karena tidak tersedia layanan sinyal, itu sebabnya di mana?" tanya Johnny saat tiba di Bandara Frans Sales Lega Ruteng, Rabu (21/12). 

Soalnya, lanjut Johnny, titik lokasi pembangunan BTS berada pada radius yang tidak menjangkau pemukiman dan fasilitas pelayanan publik, seperti kantor desa, sekolah, puskesmas, dan sebagainya. "Ini persoalannya!" ujarnya. 

Johnny minta seluruh pemerintah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk menyambut baik program-program pemerintah pusat dengan berkolaborasi dan bersinergi. "Ini bukan taken for granted bukan asal terima saja. Karenanya yang sudah dibangun ini harus digunakan semaksimal mungkin. Apa yang sedang dibangun harus ada kolaborasi yang kuat," ujarnya. 

Ia menguraikan, pemerintah daerah bisa mendukung program tersebut dengan menentukan titik lokasi pembangunan BTS yang menjangkau pemukiman penduduk dan pusat pelayanan publik. Selain itu, pemerintah kabupaten hingga pemerintah desa menyusun tata ruang untuk pembangunan di wilayahnya dengan mengacu pada titik lokasi BTS yang sudah tersedia. 

"Jangan sampai infrastruktur (digital) dibangun di tempat lain, perencanaan pembangunan (fasilitas umum) di tempat lain lagi. Tidak nyambung lagi. Hal-hal seperti ini kelihatan sederhana tetapi sangat memengaruhi kualitas layanan," katanya. 

Ia mengaku urusan telekomunikasi digital untuk wilayah NTT dan berbagai wilayah bagian timur Indonesia lain bukan hal mudah. Ada banyak kendala yang dihadapi, mulai dari topografi yang sulit hingga faktor keamanan yang rawan. Itu sebabnya wilayah tidak diminati oleh mitra layanan operator telekomunikasi. 

Di wilayah nonkomersial ini, pemerintah terus berusaha membangun infrastruktur hulu digital. Selain BTS 4G, pihaknya telah membangun lebih dari 600 kilometer fiber optik yang menghubungkan NTT dengan provinsi lain hingga luar negeri. 

Selain itu, Menkominfo sedang membangun stasiun bumi di Amfoang, Kabupaten Kupang, untuk meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi di wilayah NTT. Tak hanya itu, pemerintah berusaha mengoptimalkan pemanfaatan spektrum frekuensi yang selama ini lebih banyak dimanfaatkan untuk satelit. 

Pengurangan frekuensi untuk satelit, salah satunya melalui migrasi siaran televisi dari analog ke digital yang dikenal dengan analog switch-off. Sisa frekuensi yang tidak dipakai televisi akan digunakan untuk menambah frekuensi telekomunikasi sehingga diharapkan bisa menambah bandwidth. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya