Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

1,4 Juta Kendaraan Tinggalkan Jakarta hingga H-3

Dero Iqbal Mahendra
04/7/2016 18:19
1,4 Juta Kendaraan Tinggalkan Jakarta hingga H-3
(MI/Galih Pradipta)

HINGGA H-3 jelang hari raya Idul Fitri, arus mudik kendaraan di beberapa lokasi menunjukkan tren peningkatan. Berdasarkan pantauan pihak Jasa Marga terdapat sekitar 1,4 juta kendaraan mudik telah meninggalkan Jakarta melalui Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang dan Jakarta-Cikampek.

"Lonjakan kendaraan yang diperkirakan menuju Jalur Utara, Tengah dan Selatan tersebut yang melintasi Gerbang Tol Cibubur Utama Jalan tol Jagorawi arah Bogor dan sekitarnya sebanyak 423 ribu lebih, sedangkan yang melintasi GT Karang Tengah Jalan Tol Jakarta-Tangerang sebanyak 476 ribu," terang AVP Corporate communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru Santoso dalam keterangan persnya, Senin (4/6).

Selain itu Heru juga melihat terjadinya peningkatan hingga 36,15% di gerbang tol Cikarang Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek sebanyak 527 ribu lebih kendaraan dibanding lalin harian normal.

"Saat ini terpantau kepadatan kurang lebih mencapai 33 km terjadi menjelang pintu keluar Brebes Timur, untuk mengurai kemacetan diberlakukan rekayasa lalulintas seperti contra flow dan buka tutup lajur entrance dibawah diskresi Kepolisian," terang Heru.

Sedangkan pada kesempatan yang berbeda Wakil Direktur Utama PT Lintas Marga Sedaya (LMS), Hudaya Arryanto mengungkapkan terjadinya penurunan dari kendaraan yang melintas di Tol Cipali arah Jakarta ke Cirebon dan keluar di Gerbang Tol Palimanan. Angka tersebut turun sekitar 13% dibandingkan dengan volume di hari sebelumnya yang tercatat sebesar 60.800 kendaraan.

Hudaya mengungkapkan pada pagi hingga tengah hari arus kendaraan sempat meningkat dibandingkan hari sebelumnya, namun cenderung menurun pada sore hingga malam hari. Penurunan tersebut disebabkan karena penurunan secara natural sejak minggu siang dan juga pengalihan arus lalu lintas yang dilakukan oleh pihak Kepolisian sejak dua hari lalu.

"Di tol Cipali, pihak kepolisian secara situasional melakukan pengalihan arus di Gerbang Tol Sumber Jaya yakni satu gerbang sebelum Gerbang Tol Palimanan. Pengalihan arus tersebut merupakan bagian dari rekayasa lalu lintas secara keseluruhan oleh pihak Kepolisian, menghadapi kepadatan di daerah Brebes. Hal ini dilakukan untuk mengurangi laju kedatangan kendaraan yang menuju Brebes sehingga diharapkan dapat mengurai penumpukan arus kendaraan di wilayah tersebut," terang Hudaya.

Sebelumnya sejak hari Minggu siang kemarin, pihak kepolisian juga mulai menerapkan sistem buka-tutup di Cikampek. Dimana Kendaraan yang semula mengarah ke tol Cipali sebagian dialihkan ke jalur Pantura Jomin dan sebagian diarahkan ke jalur tengah Sadang-Subang.

Hudaya seniri memperkirakan bahwa puncak arus mudik di tol Cipali sudah terlewati, dengan volume tertinggi sekitar 61.000 kendaraan/hari yang tercatat pada H-4, pada Sabtu 2 Juli 2016. Dimana pada kondisi normal, volume lalu lintas di Tol Cipali dari arah Jakarta ke Cirebon yang keluar dari gerbang tol Palimanan rata-rata sebanyak 12.000 kendaraan/hari.

Ruas Tol Cipali akan diperpanjang

Menanggapi adanya penumpukan kendaraan yang cukup parah pada tahun ini di pintu keluar Brebes Timur, Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan bahwa untuk kedepannya pembangunan tol Cipali masih akan di teruskan hingga ke Semarang. Mengingat saat ini tol yang selesai baru mencapai seksi I dan II dan seksi III dan IV masih belum dikerjakan.

"Kedepannya kita nanti akan maping sepakat bagaimana untuk lanjutan tolnya nanti bisa dimanfaatkan untuk lebaran kedepannya. Isu utamanya tentu ssaja akan berkaitan dengan tanah dan konstruksi," terang Herry.

Dengan diteruskan nya tol tersebut maka nantinya akan melalui wilayah Tegal hingga sedekat mungkin ke Semarang. Dengan begitu nantinya arus kendaraan akan dapat terbagi baik yang ke Berebes, Ke Tegal maupun ke Semarang. Kejadian pada tahun ini terjadi karena semua arus menumpuk dan keluar di wilayah Berebes dan beban ke panturanya tidak terkumpul pada satu titik.

Selain itu untuk mengatasi kemacetan tahun ini Herry melihat perlunya dimanfaatkan jalur alternatif untuk mengurai kendaraan yang menumpuk. Terutama akibat di tahun ini sebagian besar pemudik mengambil jalur utara sehingga macet parah, sedangkan Jalur selatan sendiri jauh lebih lancar bagi pemudik. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya